Sabtu, 14 Mei 2011

Motivasi Intrinsik sebagai Kunci Awal Meraih Prestasi

Topik : Peran motivasi dalam proses mewujudkan prestasi
Judul : Motivasi Intrinsik sebagai Kunci Awal Meraih Prestasi

Tugas Mini Proyek Kelompok 7
Lia Hairani (10-001)
Lisa Chairani (10-015)
Weillon Chaidir (10-123)

PERENCANAAN

Pendahuluan
Fenomena-fenomena yang terjadi dalam dunia pendidikan saat ini banyak menyita perhatian orang-orang dalam psikologi pendidikan, banyak diantara murid-murid yang menjadikan proses belajar sebagai suatu bentuk tekanan untuk mendapatkan semata-mata nilai yang baik atau dengan tujuan naik kelas saja, bukan memperoleh ilmu pengetahuan sehingga mengakibatkan motivasi intrinsic yang mereka punya mengalami penurunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurunnya motivasi intrinsik yang dimiliki oleh setiap murid disebabkan oleh kurangnya kesesuaian antara lingkungan sekolah dan kebutuhan remaja saat ini. Hal ini mengakibatkan penurunan terhadap evaluasi diri dan sikap negatif terhadap sekolah itu sendiri. Bila hal ini terus berlanjut maka akan berdampak buruk pada kemampuan untuk berkembang, bertahan dan bersaing di dalam masyarakat.
Topik ini dipilih untuk melihat seberapa besar pengaruh motivasi dalam meningkatkan prestasi murid, baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik. Penelitian yang diambil adalah sampel murid-murid SMA dengan alasan bahwa tingkatan SMA lebih mampu menunjukkan persepsi-persepsi mereka masing-masing secara kompleks dalam hal motivasi yang mendorong pencapaian prestasi mereka.

Landasan teori
Penelitian yang kami lakukan berhubungan dengan teori mengenai motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik,karena motivasi intrinsic adalah motivasi utama yang dapat mempengaruhi proses pencapaian prestasi murid,dan hal tersebut juga tidak terlepas dari dukungan motivasi ekstrinsik.
Motivasi intrinsik tersebut merupakan motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri).(Santrock.,J.W(2008)). Contoh: murid mungkin belajar menghadapi ujian karena dia senang pada mata pelajaran yang akan diujikan tersebut. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman. penghargaan (reward) eksternal dapat memperkuat dan ada pula yang dapat melemahkan motivasi intrinsik.(Santrock.,J.W(2008) Contoh: murid mungkin belajar keras dalam menghadapi ujian untuk memperoleh nilai yang baik.Disamping itu, Perspektif behavioral menekankan arti penting motivasi ekstrinsik dalam mencapai prestasi sedangkan pendekatan kognitif dan humanis lebih menekankan pada pentingnya motivasi internal dalam berprestasi.
Murid termotivasi untuk belajar saat mereka diberi pilihan, senang menghadapi tantangan yang sesuai dengan kemampuan mereka, dan mendapat imbalan yang mengandung nilai informasional serta memberi pujian bisa memperkuat motivasi intrinsik murid.Hal demikian dapat terjadi didukung oleh dua jenis motivasi intrinsik tersebut. Motivasi intrinsik dibedakan antara dua jenis yaitu :
• Determinasi diri dan pilihan personal (Deci & Ryan,1994)
Dalam hal ini, murid ingin percaya bahwa mereka melakukan sesuatu karena kemauan sendiri bukan karena kesuksesan atau imbalan eksternal. Murid diberi beberapa pilihan dalam aktivitas yang mereka inginkan. Mereka juga didorong untuk mengambil tanggung jawab personal atas tindakan mereka, termasuk mencapai tujuan yang telah mereka tentukan sendiri.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam memberikan murid kesempatan untuk memilih dan determinasi diri (Brophy,1998; Deci & Ryan, 1994):
1. Luangkan waktu => luangkan waktu untuk berbicara dengan murid dan jelaskan kepada mereka mengapa aktivitas pembelajaran yang harus mereka lakukan adalah penting.
2. Bersikaplah penuh perhatian (atentif) => perhatikan perasaan murid saat mereka disuruh untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin mereka lakukan.
3. Kelola kelas secara efektif => usahakan agar murid bisa membuat pilihan personal. Biarkan murid memilih topik sendiri, tugas menulis, dan proyek sendiri. Beri mereka pilihan cara melaporkan tugas mereka, baik laporan individual maupun laporan kelompok.
4. Ciptaan pusat pembelajaran => murid dapat belajar sendiri atau secara kolaboratif dengan murid lain untuk proyek yang berbeda-beda di pusat pembelajaran itu. Proyek atau tugas itu misalnya seni bahasa, studi sosial, atau komputer. Murid dapat memilih sendiri aktiviitas yang ingin mereka lakukan.
5. Bentuklah kelompok minat => bagi murid ke dalam kelompok-kelompok minat dan biarkan mereka mengerjakan tugas-tugas yang relevan dengan minat mereka.

• Pengalaman Optimal
Mihaly Csikszentmihalyi(1990,1993,2000) mengembangkan ide yang relevan untuk memahami motivasi intrinsik. Beliau menggunakan istilah flow untuk mendeskripsikan pengalaman optimal dalam hidup. Beliau menemukan bahwa pengalaman optimal itu terjadi ketika orang merasa mampu menguasai dan berkonsentrasi penuh saat melakukan suatu aktivitas. Beliau mengatakan bahwa pengalaman optimal ini terjadi ketika individu terlibat dalam tantangan yang mereka anggap tidak terlalu sulit tetapi juga tidak terlalu mudah. Flow paling mungkin terjadi di area di mana murid ditantang dan menganggap diri mereka punya pilihan yang tinggi. Ketika keahlian murid tinggi tetapi aktivitas yang dihadapinya tidak menantang, haslinya adalah kejemuan. Ketika level tantangan dan keahlian rendah, murid merasa apati dan ketika murid menghadapi tugas sulit yang dirasa tidak bisa mereka tangani, maka mereka merasa cemas.
Ada beberapa cara dalam membantu murid mencapai pengalaman optimal (flow), yaitu:
1. Kompeten dan termotivasi => jadilah ahli dalam mata pelajaran atau pokok persoalan, tunjukkan semangat saat anda mengajar, dan hadirkan diri anda sebagai model yang punya motivasi intrinsik.
2. Ciptakan kesesuaian optimal => strategi yang baik adalah mengembangkan dan mempertahankan kesesuaian optimal antara apa yang anda tugaskan pada murid sesuai dengan tingkat keahlian mereka. Artinya, mendorong murid untuk menghadapi tantangan namun dengan tujuan yang masuk akal (reasonable).
3. Naikkan rasa percaya diri => beri murid dukungan instruksional dan emosional yang mendorong mereka untuk menjalani pembelajaran dengan penuh percaya diri dan sedikit kecemasan.

Selain jeis-jenis motivasi intrinsic yang mempengaruhi pencapaian prestasi dari siswa tersebut, ada penghargaan eksternal yang dapat memperkuat atau melemahkan motivasi intrinsic.yaitu sebagai berikut:
- Imbalan ekstrinsik dengan motivasi intrinsik (Schunk, 2000)
Intinya bahwa penting untuk mengkaji adakah kandungan informasi kompetensi di dalam hadiah. Ketika hadiah dikaitkan dengan kompetensi, maka hadiah bisa menaikan motivasi dan minat. Jika tidak, hadiah tidak akan menaikkan motivasi atau mungkin justru melemahkan motivasi ketika hadiah tidak diberikan lagi. Ketika imbalan yang ditawarkan memberikan informasi tentang penguasaan keahlian atau ability, murid akan merasa kompeten dan bersemangat. Imbalan yang digunakan sebagai insentif menimbulkan persepsi bahwa perilaku murid disebabkan oleh imbalan eksternal, bukan oleh motivasi dalam diri murid untuk menjadi pandai.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pentingnya motivasi dalam meningkatkan prestasi siswa,baik berupa motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Untuk memperkuat penjelasan kami dalam hal pentingnya motivasi tersebut kami mengambil sampel murid SMA 2 Sutomo untuk mengadakan survey seputar motivasi tersebut. Kami ingin membuktikan apakah murid SMA swasta Sutomo 2 kelas XI IPA 1 lebih memiliki motivasi intrinsik atau motivasi ekstrinsik dalam mewujudkan prestasi?

Alat atau Bahan
Untuk membuktikan apa yang menjadi tujuan dalam melakukan survey ini, ada beberapa alat ataupun bahan yang digunakan antara lain:
- Kuesioner
Sebagai bahan utama dalam pelaksanaan survey
- Alat tulis
Dipakai sebagai alat untuk menjawab survey
- Kamera
Dipakai pada saat pelaksanaan untuk dokumentasi dan sebagai bukti pelaksanaan proyek.

Analisa Data
Data yang diambil adalah 30 murid SMA Sutomo 2 kelas XI yang dianggap cocok untuk dianalisa motivasi mereka dalam proses mewuudkan prestasi.
Dalam pembuatan kuesioner sebagai bahan utama untuk membuktikan apakah prestasi murid SMA Sutomo 2 lebih ditentukan oleh motivasi intrinsik atau motivasi ekstrinsik, maka perencanaan pembuatannya disusun dalam bentuk blueprint. Kuesioner yang berisi 20 soal yang terbagi menjadi 10 pernyataan motivasi intrinsik dan 10 pernyataan ekstrinsik. Data yang terkumpul akan dicross-check jawaban – jawaban sampel dengan panduan blueprint yang telah dirancang sehingga dapat dengan mudah diambil 1 kesimpulan untuk menjawab permasalahan di atas pada survey ini.

Jadwal Pelaksanaan
- Perencanaan topic dan judul => Rabu,13 April pukul 11.00 WIB
- Pembuatan latar belakang dan landasan teori => Jum’at, 22 April pukul 14.00 WIB
- Pembuatan kuisioner => Senin, 25 April pukul 14.00 WIB.
- Minta Izin ke sekolah Sutomo 2 Medan => Kamis, 28 April pukul 13.30 WIB.
- Pembuatan surat izin fakultas untuk melakukan survey ke sekolah =>
Sabtu, 30 April pukul 14.00 WIB.
- Menyerahkan surat izin fakultas kepada pihak sekolah => Selasa, 03 Mei pukul 12.00 WIB
* Pelaksanaan kegiatan.
- Tiba di SMA 2 Sutomo. => Jum’at, 06 Mei pukul 10.00 WIB
- Memasuki gedung sekolah => Jum’at, 06 Mei pukul 10.30 WIB
- Melapor kepada guru BP => Jum’at, 06 Mei pukul 10.35 WIB
- Berbincang-bincang seputar sekolah => Jum’at, 06 Mei pukul 10.40-10.55 WIB
- Menuju kelas => Jum’at, 06 Mei pukul 11.00 WIB
- Perkenalan dan maksud kunjungan sambil mengambil dokumentasi => Jum’at, 06 Mei pukul 11.05 WIB
- Pembagian kuisioner dan dokumentasi => Jum’at, 06 Mei pukul 11.10 WIB
- Pengumpulan kuisioner dan pemberian reward serta dokumentasi => Jum’at, 06 Mei pukul 11.25 WIB
- Penutupan dan ucapan terima kasih => Jum’at, 06 Mei pukul 11.35 WIB
- Permohonan izin pulang kepada guru BP => Jum’at, 06 Mei pukul 11.45 WIB
- Pulang dari SMA 2 Sutomo => Jum’at, 06 Mei pukul 12.00 WIB
- Pengevaluasian data dan Pengambilan kesimpulan survey => Sabtu, 7 Mei 2011 pukul 13.00 WIB
- Penyelesaian Poster => Minggu, 16 Mei 2011

Subjek atau Objek
Yang terpilih menjadi subjek penelitian adalah murid SMA Sutomo 2 Medan kelas XI IPA 1 yang berjumlah 30 orang. Objek yang akan diteliti adalah motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik dari 30 murid SMA Sutomo 2 Medan kelas XI IPA 1.

Kalkulasi Biaya
Perkiraan biaya yang dikeluarkan kami rincikan sebagai berikut :
- Angket yang berjumlah 30 buah fotokopian : Rp 22.000
- Snack yang disediakan juga berjumlah 30 buah : Rp 15.000
- Bahan bakar yang digunakan dalam melakukan perjalanan : Rp 20.000

PELAKSANAAN

Uraian mengenai pelaksanaan kegiatan
Kegiatan mini proyek yang diawali dengan perencanaan kegiatan dilakukan melalui forum diskusi antara sesama anggota kelompok, setelah memilih topic yang sesuai dengan kesepakatan, mulailah diatur strategi apa saja yang akan digunakan dalam melakukan penelitian ini, hingga akhirnya diputuskan untuk menggunakan strategi pemberian kuesionerr terhadap 30 murid SMA sekolah SMA Sutomo 2 Medan kelas XI IPA 1 sebagai sample penelitian.
Menggunakan surat izin yang diberikan oleh fakultas, pihak yang berwajib di sekolah tersebut akhirnya mengizinkan untuk dilakukan penelitian ini, setelah melakukan sedikit negosiasi kepada guru BP (Bimbingan Penyuluhan) Ibu Flora selaku orang yang bertanggung jawab terhadap sekolah, jadwal penelitian pun ditetapkan pada hari Jum’at tanggal 6 mei 2011.
Pada tanggal 6 Mei 2011 bertepatan pada jam 11 setelah para murid-murid tersebut istirahat kami dipersilahkan memasuki ruangan kelas untuk melakukan penelitian selama 15 menit. Selama 15 menit yang telah disepakati awalnya dilakukan perkenalan diri dan tujuan dalam melakukan kunjungan ke sekolah tersebut tepatnya ke kelas XI IPA 1, setelah itu dibagikanlah angket kepada masing-masing siswa yang berjumlah 30 orang. Selang para siswa mengisi angket tersebut, diambillah dokumentasi untuk menambah kebutuhan dari penelitian ini. Selama kurang lebih 10 menit mengisi angket tersebut para siswa kemudian mengantarkannya ke depan dan memberikannya kepada peneliti sambil memberikan reward kepada mereka sebagai ucapan terima kasih telah membantu proses penelitian ini. Setelah mengucapkan terima kasih dan permohonan maaf karena telah menyita waktu mereka dan meninggalkan kelas tersebut.Diakhir kunjungan ke sekolah SMA Sutomo 2 tidak lupa tetap menyempatkan untuk mengambil dokumentasi. Dan setelah meminta izin kepada para guru yang berwajib dan mengucapkan terima kasih, berkumpul sebentar lalu meninggalkan sekolah SMA Sutomo 2. Keesokkan harinya, data yang terkumpul dicross-check dengan blueprint yang telah dibuat sebelumnya. Dan akhirnya tanggal 9 Mei 2011, hasilnya telah diperoleh dan pertanyaan penelitian telah berhasil terjawab dengan diperolehnya kesimpulan penelitian.

PELAPORAN DAN EVALUASI

Laporan
Dari data yang diperoleh setelah melakukan survey terhadap 30 murid SMA Sutomo 2, dapat dirincikan sebagai berikut:
Kuesioner yang berisi 20 pernyataan yang terdiri dari 10 pernyataan yang menunjukkan motivasi intrinsik dan 10 pernyataan yang menunjukkan motivasi ekstrinsik.
Hasil data menunjukkan bahwa murid SMA Sutomo 2 kelas XI IPA 1:
1. Memiliki orang tua yang dapat memberikan dorongan motivasi untuk keberhasilan mereka dalam pembelajaran
2. Merasa tertantang dalam pembuatan tugas yang sulit
3. Memiliki niat untuk menjadi yang terbaik di dalam kelas
4. Berprestasi merupakan motivasi mereka untuk menjadi orang yang sukses
5. Tidak merasa bahwa adanya ujian adalah beban
6. Selalu bersemangat dalam hal belajar
7. Belajar sangat giat pada mata pelajaran kesukaan anda
8. Sudah merencanakan cita-cita jauh sebelum lulus dari sekolah
9. Memiliki alternative lain bila seandainya cita-cita mereka tidak tercapai
10. Tidak nyaman belajar karena kurang percaya diri.
11. Terpacu semangat mereka bila melihat ada teman yang berprestasi
12. Sebagian menganggap bahwa mengumpul tugas tepat waktu adalah hal yang tersulit
13. Menganggap belajar hanya sebagai kewajiban
14. Mendapat dukungan pihak lain yang berpengaruh pada minat belajar mereka.
15. Sering menggunakan system SKS dalam setiap ujian
16. Bersemangat bila guru yang bersangkutan memberikan nilai tambahan untuk mata pelajaran yang bersangkutan.
17. Termotivasi juga jika diberi hadiah (reward) dari orang lain
18. Kurang bersemangat jika hasil prestasi hanya dipuji orang.
19. Hanya akan belajar jika yang menyuruh hanya orang-orang terdekat.
20. Kurang mau bersaing dengan teman dalam lingkungan sekolah.

Dari pernyataan yang telah dijawab oleh ke – 30 siswa SMA kelas XI IPA 1, maka diperoleh hasil yang telah dicocokan dengan blue-print yang telah kami cross-check, yaitu
Sebanyak 26 siswa yang lebih memiliki motivasi intrinsik; 3 siswa yang netral dalam arti motivasi intrinsik dan ekstrinsik sama besar; dan 1 siswa yang lebih memiliki motivasi ekstrinsik.
Selain itu juga, ada informasi yang akurat bahwa murid SMA kelas IPA memang pada dasarnya lebih memiliki motivasi intrinsik daripada motivasi ekstrinsik yang dilihat dari prestasi murid-murid di dalamnya, seperti mengikuti olimpiade (Science, Matematic, Physic, Computer) serta olahraga dan seni.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa murid SMA Sutomo 2 kelas XI IPA 1 memiliki motivasi intrinsik yang lebih besar daripada motivasi ekstrinsik dalam proses mewujudkan prestasi di dalam kelas.

Evaluasi
Dari mulai perencanaan yang telah disusun dan direncanakan dari awal memang ada sedikit pemakaian kata-kata atau kalimat yang susah dimengerti namun setelah berdiskusi lebih lanjut akhirnya latar belakang dan landasan teori yang dirancang telah jelas dideskripsikan. Alat atau bahan yang digunakan tidak banyak, biaya yang dikeluarkan pun tidak banyak sesuai perkiraan yang kurang dari Rp 70.000,00. Jadwal yang direncanakan tepat waktu dan sesuai jadwal sehingga pada saat pelaksanaan survey ini tidak lagi menyia-nyiakan waktu.
Pelaksanaan yang dilakukan pada tanggal 6 Mei 2011 terlaksana sesuai dengan rencana, pada saat pelaksanaan diambillah foto pelaksanaan untuk didokumentasikan dan beberapa foto tersebut akan dimuat dalam design poster. Sambutan yang cukup meriah dari siswa-siswa yang disurvey berkat bantuan Ibu BP Flora yang sedikit menceritakan sejarah salah satu peneliti yang pernah bersekolah di Sutomo 2 Medan. Terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak sekolah yang telah mengizinkan dan kesediaan murid yang telah mensukseskan survey kali ini.
Dalam pembuatan pelaporan dan evaluasi juga tidak menggunakan waktu yang lama dalam menyimpulkan data yang telah diperoleh karena blue-print yang telah dirancang sedemikian rupa pada saat perencanaan. Pemberian informasi yang akurat dari pihak sekolah Sutomo 2 dan wali kelas yang cukup memperkuat kesimpulandari penelitian. Dari kesimpulan yang diperoleh ini maka dapat ditarik lagi 1 kesimpulan mengenai motivasi yaitu bahwa peran motivasi intrinsik memang menjadi kunci awal untuk meraih prestasi.

Design Poster


Testimoni Kelompok 7

Testimoni Lia Hairani (10-001)
Menurut saya tugas mini proyek yang diberikan oleh dosen pengampu kami yaitu buk Dina sangat membantu dalam proses pemahaman mengenai pentingnya pendidikan dalam konteks umum. Tugas proyek yang kami laksanakan mendapatkan hasil yang sangat memuaskan dan saya pun mendapatkan pelajaran dan hikmah yang sangat bervariasi. Diantara pelajaran yang dapat saya terima yaitu bagaimana memahami karateristik dari siswa SMA terhadap motivasi mereka dalam hal meningkatkan motivasi berprestasi sebagai penelitian kami, sedangkan hikmah yang saya peroleh dari tugas mini proyek ini selain membantu merealisasikan teori-teori yang sudah dibahas juga membatu saya dalam memahami karateristik para anggota kelompok yang sebelumnya belum saya ketahui dalam konteks menyelesaikan tugas dan dalam hal kekompakan, dengan adanya tugas seperti ini kami dapat memupuk rasa saling membutuhkan antar para anggota kelompok.
Membantu saya dalam hal bersosialisasi dengan orang-orang yang sebelumnya belum berhubungan dan bahkan belum dikenal sama sekali. Tugas ini sangat cocok untuk selalu dikembangkan agar para mahasiswa dapat lebih awal belajar mendapatkan informasi melalu masyarakat luas juga tidak berdasarkan dari penjelasan dosen pengampu saja.

Testimoni Lisa Chairani (10-015)
Tugas mini proyek sangat bermanfaat, karena pengerjaannya yang sedikit rumit, tapi harus tetap berusaha untuk menyelesaikan tugas ini, tugas ini adalah tanggung jawab besar untuk kelompok kami. Tugas mini proyek psikologi pendidikan ini membuat kami belajar bagaimana caranya meneliti apa yang tidak diketahui jadi tahu.Lebih kompak di kelompok dalam mengerjakan tiap tahap demi tahap tugas ini. Menambah wawasan dan juga pengalaman, kerena dari tugas ini kami mengetahui cara meminta surat ijin dari fakultas, cara memberikan surat ijin dari fakultas ke sekolah, dan cara mengerjakan tugas yang di beri arahan langsung dari dosen pengampu.

Testimoni Weillon Chaidir (10-123)
Untuk tugas mini proyek pada semester 2 ini cukup menantang, sebab ini pertama kalinya saya melakukan survey atau penelitian seperti ini. Ini cukup menjadi bekal bagiku untuk menghadapi semester atas yang akan lebih rumit lagi daripada mini proyek. Dari mulai perencanaan sampai pada pelaksanaan serta evaluasi semua butuh proses dan teori yang menguatkan apa yang akan kita teliti. Membuktikan fenomena yang terjadi dengan terjun ke lapangan dengan pegangan teori yang dikemukakan tokoh.
Topik yang dipilih benar-benar menjadi perhatian ketika bersentuhan dengan dunia pendidikan, bekerja dalam kelompok memang lebih mempermudah tugas kita. Bila kita melihat sudut pandang tokoh yang mengemukakan teori dari hasil penelitian sendiri memang telah dibuktikan di masyarakat sehingga ada sebuah teori. Saya yang berusaha membuktikan teori tokoh dengan fenomena yang ada di lapangan sedikit mengalami kendala karena masih tahap pembelajaran. Proses kognitif yang terjadi padaku pun bermacam-macam, baik dari segi topik, judul hingga pada populasi yang akhirnya diambil sampel penelitian perlu proses berpikir dan motivasi untuk ingin tahu serta pada proses pengolahan dalam arti ini perencanaan dan pelaksanaan.
Saya merasa ada sensasi dan kepuasan tersendiri ketika menyelesaikan mini proyek ini, karena akhirnya bisa melakukan tugas penelitina seperti ini walaupun masih butuh bimbingan dosen pengampu, namun telah banyak yang bisa dipelajari. Karya ilmiah sederhana dengan praktek langsung di lapangan. Lumayan menraik dan menantang. Terima kasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini. Saya belajar banyak tentang bagaimana melakukan suatu penelitian yang masih sederhana sebab saya yakin dengan adanya tugas ini akan sangat bermanfaat selama 3 tahun ke depan di fakultas psikologi...^^

DOKUMENTASI
Pembagian kuesioner kepada murid

Pembagian kuesioner kepada murid dan mulai mengisi kuesioner


Mengamati murid mengisi kuesioner

Pengumpulan Kuesioner

Pembagian Snack sebagai tanda terima kasih

Foto Bersama di luar kelas

Foto bersama Wali Kelas

Daftar Pusaka :
SANTROCK, JOHN.W. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua, Jakarta : Kencana ,2010

Minggu, 08 Mei 2011

Potensi manfaat apakah yang terkandung dalam pengisi waktu luang yang konstruktif bagi pelaku?

1. Kesejahteraan Jasmani
Kesejahteraan Jasmani maupun kecekatan jasmani banyak menjadikan alasan mengapa orang berbondong – bondong mengikuti kegiatan snam, olahraga lain, maupun menari.
2. Kesegaran mental dan emosional
Kegiatan yang konstruktif dapat menyumbang keseimbangan mental maupun emosional.
3. Menjajagi Indentitas, Kesanggupan, maupun mencicipi kegiatan
Kegiatan yang konstruktif dapat membuat seseorang kenal dengan dirinya sendiri, kenal seberapa besar ketidakmampuan maupun kemampuannya, sehingga dapat ‘mendefinisikan’ dirinya sendiri
4. Mendukung konsep-diri atau harga-diri
Kegiatan pengisi waktu luang juga dapat untuk melampiaskan keinginan menunjukkan ‘siapa dia’ dan memberi perasaan ikut menyumbang, ikut berpartisipasi, dan ikut merasakan menjadi manusia yang diperhitungkan
5. Sarana belajar dan perkembangan kemampuan( perkembangan intelektual, afektif, maupun ketrampilan)
6. Memberikan kompensasi dan mendapatkan keseimbangan.
7. Pengisian waktu luang sebagai tujuan akhir (melakukan penghayatan)

Daftar Pusaka
Sukadji,S. (2000). Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah.Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas

Rabu, 04 Mei 2011

Testimoni mengenai kegiatan fun yang dilakukan tanggal 3 Mei 2011

Gerakan yang bernuansa anak-anak yang membuat kita flashback ke masa kanak-kanak membuat kita semua merasakan suasana hati yang senang dan siap untuk memulai perkuliahan. Ini mungkin merupakan salah satu taktik Ibu untuk mengubah suasana yang tegang menjadi relax dan menyenangkan sebelum memulai perkuliahan. Bukan hanya sampai di situ saja, tetapi juga untuk mengompakkan jiwa sekelas untuk memulai perkuliahan dengan relax sehingga tidak terulang kejadian yang waktu itu. Ibu berusaha mengajak kita agar lebih berani mengungkapkan apa yang ada di pikiran secara verbal yang merupakan bekal seorang mahasiswa (haha) tidak hanya di balik layar saja tetapi di depan umum. Dalam proses belajar memang sudah seharusnya demikian. Ibu berusaha memacu keberanian masing-masing mulai dari hanya dengan mengungkapkan kesan-kesan akan permainan ini namun masih saja ada yang tidak tergerak untuk berpendapat. Sebenarnya mungkin menurut saya ibu ingin memberitahu secara tidak langsung bahwa akan sangat menyenangkan bila jiwa sekelas itu tergerak menjadi aktif dalam arti suasana kelas yang relax dan nyaman dalam proses belajar. Mungkin mereka masih terpengaruh akan kejadian yang waktu itu sehingga belum bisa terwujud apa yang menjadi harapan ibu di kelas kami.
Ada tambahan, sebagai komting mungkin saya kurang bisa mengompakkan semuanya walaupun saya berusaha untuk menyamakan persepsi mengenai proses belajar mahasiswa seperti pada umumnya. Mungkin saja ada yang masih terbawa kebiasaan-kebiasaan di saat sekolah (takut salah, malu bila salah) sampai saat ini.

Mengapa pendidikan untuk orang dewasa itu penting?

Sebagai konselor, pengetahuan mengenai pendidikan orang dewasa ini penting, yaitu untuk membantu orang dewasa belajar kembali, melalui pelatihan dan kursus. Ada hal yang berbeda antara pendidikan anak-anak dan pendidikan/pelatihan orang dewasa.
Pendidikan bagi orang dewasa perlu disusun sedemikian rupa agar memberi pengalaman-pengalaman yang dapat mencapai tujuan pendidikan. Empat hal yang perlu diperhatikan :
1) Membantu peserta didik agar bermotivasi untuk berubah
2) Membantu peserta didik untuk mencerna informasi dan pengalaman secara efektif
3) Membantu peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai dan sikap, atau ide-ide kreatif
4) Membantu peserta didik untuk mentranfer hal-hal yang dipelajari agar diterapkan dalam kehidupan nyata maupun kehidupan sehari-hari.

Daftar Pusaka
Sukadji,S. (2000). Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah.Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas

Senin, 25 April 2011

Apa saja peran counselor?

Konselor biasanya mendapatkan tugas khusus untuk bertanggungjawab dan mengembangkan aspek-aspek tugas bimbingan yang memerlukan waktu khusus dan memerlukan ketrampilan khusus juga. Tugas penting psikolog sebagai konsultan pembimbing antara lain sebagai berikut:
1. Melakukan diagnostik bagi anak-anak yang mengalami kesulitan belajar, yang berprestasi di bawah kemampuan(underachiever), yang menunjukkan adanya gangguan emosi, dan yang memerlukan bantuan khusus lain, atau yang perlu mendapat rekomendasi untuk bantuan khusus di luar sekolah.
2. Melakukan konseling bagi anak-anak yang mengalami kesulitan pribadi dalam kehidupan sekolah.
3. Membantu mencarikan bantuan bagi anak-anak tidak mampu membutuhkan perlengkapan sekolah maupun perlengkapan lain (kaca mata, alat bantu pendengaran, pakaian, dll).
4. Konsultasi dengan guru, kepala sekolah, orang tua, dan membantu mereka memahami perkembangan anak normal maupun perkembangan anak bermasalah.
5. Mengirimkan anak yang memerlukan perlakuan intensif, perlakuan spesialis atau lembaga masyarakat, dan menginterpretasikan hasil diagnostik serta rekomendasi kepada guru dan orang tua.
6. Memberikan penataran atau ceramah kepada guru mengenai perkembangan dan perilaku anak normal, dalam pengelolaan kelas, kesehatan mental, pelaksanaan dan interpretasi berbagai tes, pemeliharaan dan penggunaan catatan kumulatif, teknik wawancara, maupun bantuan-bantuan lain yang diperlukan guru untuk menjalankan tugas sebagai pendidik maupun pembimbing.
7. Membentuk dan mengembangkan program bimbingan untuk menanggulangi masalah pribadi yang umum, kebiasaan belajar, orientasi pekerjaan, dan persiapan masuk sekolah.
8. Menginterpretasikan program-program bimbingan tersebut di atas bagi orangtua maupun bagi orang lain dan lembaga masyarakat di luar sekolah.
9. Melakukan penelitian dan evaluasi efektivitas program bimbingan.




Daftar Pusaka
Sukadji,S. (2000). Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah.Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas

Perbedaan antara psikologi pendidikan dengan psikologi sekolah

Psikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia belajar dalam pendidikan pengaturan, efektivitas intervensi pendidikan, psikologi pengajaran, dan psikologi sosial dari sekolah sebagai organisasi. Psikologi pendidikan berkaitan dengan bagaimana siswa belajar dan berkembang, dan sering terfokus pada sub kelompok seperti berbakat anak-anak dan mereka yang tunduk pada khusus penyandang cacat .

Menurut Muhibin Syah (2002), psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan. Sedangkan menurut ensiklopedia amerika, Psikologi pendidikan adalah ilmu yang lebih berprinsip dalam proses pengajaran yang terlibat dengan penemuan – penemuan dan menerapkan prinsip – prinsip dan cara untuk meningkatkan keefisien di dalam pendidikan.

Sedangkan menurut Witherington, Psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.

Tardif (dalam Syah, 1997: 13) juga mengatakan bahwa Pengertian Psikologi Pendidikan adalah sebuah bidang studi yang berhubungan dengan penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usaha-usaha kependidikan.

Dari beberapa pendapat tentang psikologi pendidikan, kami mengambil kesimpulan bahwa Pengertian Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia di dalam dunia pendidikan yang meliputi studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia yang tujuannya untuk mengembangkan dan meningkatkan keefisien di dalam pendidikan.

Lingkungan Kerja
psikolog pendidikan Kebanyakan menghabiskan sebagian besar waktu mereka bekerja di sekolah-sekolah dan pengaturan pendidikan lainnya. Mereka juga menghabiskan waktu di kantor dewan. Jam normal kerja 37 per minggu, tetapi kadang-kadang mungkin perlu untuk bekerja malam hari dan akhir pekan.

Kegiatan Harian
Pendidikan psikolog bekerja di pembibitan, sekolah, perguruan tinggi dan satuan pendidikan khusus dengan anak-anak dan keluarga mereka, guru, pejabat lainnya otoritas lokal dan lembaga lainnya. Tujuan mereka adalah untuk meningkatkan kemampuan belajar anak-anak dan memungkinkan guru untuk memahami masalah-masalah psikologis anak-anak dan memenuhi kebutuhan dukungan tambahan mungkin mereka miliki.

Psikolog pendidikan menghadapi berbagai isu dalam pekerjaan mereka. Beberapa anak memiliki kesulitan belajar dalam membaca dan menulis, yang lain memiliki masalah sosial dan / atau emosional, yang menyebabkan mereka menjadi mengganggu di kelas. Lain telah kesulitan belajar khusus seperti disleksia. Kadang-kadang psikolog pendidikan mungkin bertemu anak-anak yang sangat berbakat yang memiliki masalah berhubungan dengan orang tua atau guru harapan mereka.
Seorang psikolog pendidikan akan melihat kebutuhan orang muda baik di sekolah dan di rumah. penilaian psikologi pendidikan dapat melibatkan bekerja secara langsung dengan anak-anak dan / atau tidak langsung dengan guru dan orang tua.

Directed work meliputi:
* Mengamati perilaku anak di sekolah - baik di kelas dan di taman bermain;
* Berbicara langsung kepada anak;
* Pengujian seorang anak untuk memeriksa kemampuan dan pengembangan intelektual.

Indirected work meliputi:
* Membahas anak, mereka guru orang tua dan orang lain yang mengenal mereka dengan baik;
* Meninjau karya anak telah dilakukan di sekolah;
* Konsultasi dengan para profesional lain seperti pekerja sosial dan profesional medis.

Setelah penilaian selesai, rekomendasi yang dibuat untuk ditindaklanjuti seperti:
* Konseling atau terapi keluarga sesi;
* Perencanaan program pembelajaran dengan guru; guru pelatihan dalam teknik untuk menangani masalah perilaku.
Psikolog pendidikan juga memainkan peran penting dalam pengembangan suatu dewan lokal kebijakan pendidikan dan terlibat dalam kebijakan, pengembangan meninjau dan menggelar. Mereka juga sering terlibat dengan multi-lembaga kelompok kerja untuk mengembangkan kebijakan dan melaksanakan penelitian strategis dan kegiatan perencanaan pada kedua tingkat lokal dan nasional.
Keterampilan & Interests
Psikolog Pendidikan membutuhkan:
* Baik komunikasi dan kemampuan interpersonal dalam rangka membangun hubungan dengan anak-anak, orang tua dan guru;
* Komitmen untuk membantu orang muda mengatasi kesulitan belajar dan perilaku;
baik keterampilan pemecahan masalah;
* Sensitivitas, kebijaksanaan dan kesabaran;
* Keterampilan menulis laporan yang baik dan organisasi;
* Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dan tantangan situasi kerja;
* Baik penelitian dan pengembangan keterampilan.

Psikologi sekolah
Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi.Yang bertujuan untuk membentuk mind set anak
Psikolog Sekolah membantu anak-anak dan remaja berhasil secara akademis, sosial, perilaku, dan emosional. Mereka berkolaborasi dengan pendidik, orang tua, dan profesional lainnya untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, dan mendukung yang memperkuat hubungan antara rumah, sekolah, dan masyarakat untuk semua siswa.

Sekolah psikolog sangat terlatih baik dalam psikologi dan pendidikan, menyelesaikan minimal program sarjana tingkat spesialis (jam pascasarjana minimal 60 semester) yang meliputi diawasi magang selama setahun. Pelatihan ini menekankan persiapan dalam kesehatan mental dan intervensi pendidikan, perkembangan anak, pembelajaran, perilaku, motivasi, kurikulum dan pengajaran, penilaian, konsultasi, kolaborasi, hukum sekolah, dan sistem. Psikolog sekolah harus disertifikasi dan / atau lisensi oleh negara di mana mereka bekerja. Mereka mungkin juga nasional disertifikasi oleh Psikologi Sekolah Nasional Badan Sertifikasi (NSPCB). Asosiasi Psikolog Sekolah Nasional menetapkan standar etika dan pelatihan untuk praktek dan pelayanan.

Apa yang lakukan seorang Psikolog Sekolah ?
Psikolog Sekolah Bekerja Dengan Siswa ke:

* Menyediakan konseling, pengajaran, dan pendampingan bagi mereka yang berjuang dengan sosial, emosional, dan masalah perilaku
* Meningkatkan prestasi dengan menilai hambatan belajar dan menentukan strategi instruksional yang terbaik untuk meningkatkan pembelajaran
* Mempromosikan kesehatan dan ketahanan dengan memperkuat komunikasi dan keterampilan sosial, pemecahan masalah, manajemen kemarahan, self-regulasi, penentuan nasib sendiri, dan optimisme
* Meningkatkan pemahaman dan penerimaan beragam budaya dan latar belakang
Psikolog Sekolah Bekerja Dengan Siswa dan Keluarganya untuk:
* Mengidentifikasi dan alamat belajar dan masalah perilaku yang mengganggu dengan keberhasilan sekolah
* Evaluasi kelayakan untuk layanan pendidikan khusus (dalam sebuah tim multidisiplin)
* Mendukung kesehatan siswa sosial, emosional, dan perilaku
* Ajarkan mengasuh dan meningkatkan kolaborasi rumah-sekolah
* Membuat arahan dan membantu mengkoordinasikan dukungan layanan komunitas

Psikolog Sekolah Bekerja Dengan Guru untuk:

* Mengidentifikasi dan mengatasi hambatan akademis untuk belajar
* Desain dan implementasi sistem pemantauan kemajuan siswa
* Desain dan menerapkan intervensi akademis dan perilaku
* Instruksi Dukungan individual efektif
* Menciptakan lingkungan kelas yang positif
* Memotivasi semua siswa untuk terlibat dalam pembelajaran

Psikolog Sekolah Bekerja Dengan Administrators untuk:

* Mengumpulkan dan menganalisis data yang terkait dengan perbaikan sekolah, hasil siswa, dan persyaratan akuntabilitas
* Melaksanakan program-program pencegahan sekolah-lebar yang membantu mempertahankan sekolah positif iklim kondusif untuk belajar
* Kebijakan sekolah Mempromosikan dan praktek yang menjamin keselamatan semua siswa dengan mengurangi kekerasan di sekolah, bullying, dan pelecehan
* Menanggapi krisis dengan menyediakan kepemimpinan, pelayanan langsung, dan koordinasi dengan pelayanan masyarakat yang dibutuhkan
* Desain, menerapkan, dan mengumpulkan dukungan untuk program sekolah kesehatan jiwa yang menyeluruh

Psikolog Sekolah Bekerja Dengan Penyedia Masyarakat untuk:

* Mengkoordinasikan penyerahan jasa kepada siswa dan keluarga mereka di dalam dan di luar sekolah
* Bantuan siswa transisi ke dan dari lingkungan sekolah dan komunitas pembelajaran, misalnya pengobatan perumahan atau program peradilan anak

Dimana Psikolog Sekolah Kerja
Sebagian besar psikolog sekolah bekerja di sekolah. Namun, mereka bisa berlatih dalam berbagai setting termasuk:

* Umum dan sekolah swasta
* Universitas
* Kesehatan berbasis sekolah dan pusat kesehatan mental
* Berbasis masyarakat sehari-pengobatan atau klinik perumahan dan rumah sakit
* Pusat keadilan Juvenile
* Swasta praktek

Bagaimana Sekolah Psikolog membuat perbedaan di sekolah?
Semua anak-anak dan remaja menghadapi masalah dari waktu ke waktu. Mereka mungkin:
* Merasa Takut untuk pergi ke sekolah
* Memiliki kesulitan mengatur waktu mereka secara efisien
* Kurangnya kemampuan belajar efektif
* Jatuh tertinggal dalam pekerjaan sekolah mereka
* Kurangnya disiplin diri
* Khawatir tentang masalah keluarga seperti perceraian dan kematian
* Merasa cemas atau tertekan
* Percobaan dengan obat-obatan dan alkohol
* Pikirkan tentang bunuh diri
* Khawatir tentang seksualitas mereka
* Wajah situasi sulit, seperti yang berlaku untuk perguruan tinggi, mendapatkan pekerjaan, atau berhenti sekolah
* Pertanyaan bakat dan kemampuan mereka

DAFTAR PUSAKA
http://belajarpsikologi.com/pengertian-psikologi-pendidikan/
http://ilmu-psikologi.blogspot.com/2009/05/pengertian-psikologi-pendidikan.html
http://www.scribd.com/doc/51709600/172/Psikologi-sekolah
http://ww2.prospects.ac.uk/p/types_of_job/educational_psychologist_job_description.jsp
http://www.nasponline.org/about_sp/whatis.aspx
http://www.lgcareers.com/careers-az/educational-psychologist/

Senin, 18 April 2011

Kapankah bimbingan itu dibutuhkan di lingkungan sekolah?

Bimbingan dibutuhkan saat keputusan untuk menentukan pilihan harus dilaksanakan. Karena seperti telah diterangkan dalam pengertiannya, yaitu:
1. Bimbingan merupakan bantuan untuk membuat keputusan yang bijaksana mengenai pilihan.
2. Bila tidak ada pilihan pun, bimbingan tetap diperlukan dimana untuk membantu individu memahami dan menerima situasi tanpa pilihan ini. Dengan kata lain, bimbingan juga membantu seseorang agar dapat bekerja sama dengan sesuatu yang tidak dapat dihindari.
3. Bimbingan juga diperlukan pada saat orang tidak sadar bahwa ia mempunyai pilihan lain. Namun pilihan sering kali dilakukan berdasarkan pengalaman memilih masa lalu atau terpengaruh oleh pilihan orang lain.
4. Tidak berarti bimbingan hanya diberikan pada masa-masa kritis, tetap pelayanan disediakan bagi setiap anak normal yang mengatasi masalah perkembangan normal.
5. Bimbingan juga dapat diberikan pada saat seseorang dalam keadaan tidak optimal untuk membuat keputusan walaupun keputusan dapat dilakukan berdasarkan pengalaman nyatanya.
6. Bimbingan perlu membantu anak-anak muda mengembangkan teknik untuk memanfaatkan pengalamannya sendiri maupun pengalaman orang lain dalam memecahkan masalah dan dalam menyesuaikan diri dengan kehidupan.

DAFTAR PUSAKA
Sukadji,S. (2000). Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah.Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas

Senin, 11 April 2011

What is Attention Deficit Hyperactivity Disorder? Dan apa karakteristik anak giftedness serta bagaimana cara mendidik anak giftedness?

Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD adalah ketidakmampuan anak yang cirri-cirinya antara lain: Kurang perhatian ; Hiperaktif; dan Impulsif. Anak yang kurang perhatian (inattentive) sulit berkonsentrasi pada satu hal dan mungkin cepat bosan mengerjakan tugas. Anak hiperaktif menunjukan level aktivitas fisik yang tinggi, hampir selalu bergerak. Anak impulsive sulit mengendalikan reaksinya dan gampang bertindak tanpa pikir panjang. Anak yang menunjukkan gejala ADHD bisa didiagnosa sebagai :
1. ADHD dengan kecenderungan lebih pada kurang perhatian
2. ADHD dengan kecenderungan lebih pada hiperaktif/impulsif
3. ADHD dengan kecenderungan baik itu kurang perhatian maupun hiperaktif/impulsive
Anak berbakat punya kecerdasan di atas rata-rata (biasanya IQ di atas 130) dan memiliki bakat unggul di beberapa bidang, seperti seni, music, atau matematika. Menurut Ellen Winner (1996), seorang ahli di kreativitas dan anak berbakat, mendeskripsikan 3 kriteria yang menjadi ciri anak berbakat:
1. Dewasa lebih dini (precocity). Anak berbakat => anak yang dewasa sebelum waktunya apabila diberi kesempatan untuk menggunakan bakat atau talenta mereka. Mereka mulai menguasai suatu bidang lebih awal ketimbang teman-temannya yang tidak berbakat.
2. Belajar menuruti kemauan mereka sendiri. Anak berbakat belajar secara berbeda dengan anak lain yang tak berbakat. Mereka tidak membutuhkan banyak dukungan atau scaffolding dari orang dewasa. Mereka juga sering membuat penemuan dan memecahkan masalah sendiri dengan cara yang unik di bidang yang memang menjadi bakat mereka.
3. Semangat untuk menguasai. Anak berbakat tertarik untuk memahami bidang yang menjadi bakat mereka. Mereka memperlihatkan minat besar dan obsesif dan kemampuan focus yang kuat. Mereka tidak perlu didorong oleh orang orang tuanya. Mereka mempunyai motivasi internal yang kuat.
Anak berbakat tidak terasa tertantang dapat mengganggu, tidak naik kelas, dan kehilangan semangat untuk berprestasi. Terkadang anak-anak ini suka bolos, pasif, dan apatis terhadap sekolah. Empat opsi program untuk anak berbakat adalah:
- Kelas khusus => ini adalah cara yang lazim untuk mendidik anak berbakat. Kelas khusus selama masa sekolah regular dinamakan program “pull-out”. Beberapa kelas khusus diselenggarakan setelah sekolah regler atau di masa liburan.
- Akselerasi dan pengayaan di kelas regular.
- Program mentor dan pelatihan. Beberapa pakar percaya ini adalah cara penting yang jarang dipakai untuk memotivasi, menantang, dan mendidik anak berbakat secara efektif.
- Kerja/studi atau program pelayanan masyarakat.

Daftar Pusaka :
SANTROCK, JOHN.W. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua, Jakarta : Kencana ,2010

Sukadji,S. (2000). Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah.Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Rabu, 06 April 2011

Pembahasan Kelompok Tentang Fenomena Pendidikan

Kelompok :
Lia Hairani (10-001)
Lisa Chairani (10-015)
Weillon Chaidir (10-123)

Fenomena yang kami dapat :
1. Menengok Fenomena RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) Di Tulungagung; Sebuah Diskriminasi Pendidikan
2. Fenomena Pendidikan di Indonesia: Mengapa Harus Mahal?!
3. Pelaksanaan "Study Tour" Dinilai Sudah Salah Arah

Pembahasan Untuk masing-masing Fenomena
Fenomena yang 1
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional adalah kebijakan pemerintah dengan menerapkan konsep sekolah berbasis ICT (information communication and technology). Hal ini terlihat dengan adanya kerja sama yang konsisten antara pemerintah pusat dan pemerintah di masing-masing kota/kabupaten dan minimal satu sekolah di setiap jenjangnya.
Daerah Tulungagung yang didiskriminasi sebab syarat-syarat yang harus dipenuhi itu tidak bisa terpenuhi oleh peserta didik Tulungagung karena banyaknya penduduk mereka adalah TKI yang sering berpindah daerah. Sehingga banyak peserta didik yang pintar sekalipun harus gigit jari karena tidak memenuhi syarat untuk mengikuti program RSBI.

Menurut Teori Psikologi Pendidikan
Psikolog pendidikan harus mengikuti perkembangan mendadak dari area menejemen kelas dan desain instruksional, pengukuran dan penggunaan gaya dan strategi belajar, penelitian dalam metakognitif, peningkatan aplikasi pendidikan jarak jauh, dan perluasan dari pengembangan dan aplikasi teknologi untuk tujuan instruksional. Karena akan bekerja dengan pendidikan, seorang yang mempelajari materi ini perlu memperhatikan hal-hal berikut.
1. Proses perkembangan siswa
proses ini tentu saja harus disadari oleh individu yang bekerja dalam pendidikan. Perkembangan siswa – terlebih dalam ranah cipta – dengan segala variasi dan keunikannya merupakan modal siswa untuk belajar, apapun halnya.
2. Cara belajar siswa
dalam hal ini berkaitan pula dengan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam belajar.
3. Cara menghubungkan belajar dan mengajar
4. Pengambilan keputusan untuk pengelolaan proses belajar mengajar.
Dalam fenomena ini bahwa seharusnya tidaklah diskriminasi dalam perencanaan program belajar yang demikian, siswa tidak diberi kesempatan untuk beradaptasi dengan program belajar yang baru akan menimbulkan kesulitan belajar pada murid, guru yang harus professional, perkembangan kognitif siswa yang telah berkembang sampai sejauh mana serta tarif biaya sebab siswa yang pintar tidak memiliki kesempatan mencoba kurikulum yang baru tersebut.

Menurut Teori Pendidikan Keluarga
Keluarga sebagai unit sosial terkecil dalammasyarakat merupakan lingkungan budaya pertama dan utama dalam rangkamenanamkan norma dan mengembangkan berbagai kebiasaan dan perilakuyang dianggap penting bagi kehidupan pribadi, keluarga danmasyarakat.
Dalam buku TheNational Studi on Family Strength,Nick dan De Frain mengemukakan beberapa hal tentang pegangan menujuhubungan keluarga yang sehat dan bahagia, yaitu:
1.Terciptanya kehidupan beragama dalam keluarga
2.Tersedianya waktu untuk bersama keluarga
3.Interaksi segitiga antara ayah, ibu dan anak
4.Saling menghargai dalam interaksi ayah, ibu dan anak
5.Keluarga menjadi prioritas utama dalam setiap situasi dan kondisi
Seiring kriteria keluarga yang diungkapkan diatas, sujana memberikan beberapa fungsi pada pendidikan keluarga yangterdiri dari fungsi biologis, edukatif, religius, protektif,sosialisasi dan ekonomis.

Menurut Teori Bimbingan Belajar
Berdasarkan teori mengenai Bimbingan dijelaskan bahwa:
Dalam artikel diatas terdapat peran yg sangat signifikan terhadap psikolog pendidikan, mengenai masalah yg terjadi pada kalangan muda dan remaja dibutuhkan lah sebuah bimbingan. Yg menjadi persoalan adalah kapan bimbingan dibutuhkan???
Bimbingan dibutuhan pada saat keputusan untuk menentukan pilihan harus dilaksanakan. Karena seperti telah diterangkan dalam pengertiannya,
(1) bimbingan merupakan bantuan untuk membuat keputusan yg bijaksana mengenai pilihan.
(2) Bila tidak ada pilihan pun bimbingan tetap dapat dilakukan, ialah untuk membantu individu memahami dan menerima situasi tanpa pilihan ini. Dengan kata lain, bimbingan juga membantu seseorang agar dapat bekerja sama dengan sesuatu yg tidak dapat dihindari.
(3) Bimbingan juga diperlukan pada saat orang tidak sadar bahwa ia mempunyai pilihan lain. Ini adalah pelayanan pemberian informasi untuk menunjukkan berbagai pilihan yg dapat ditempuh.
Dalam hal lain lagi ialah, (4) pada saat seseorang dalam keadaan yg tidak optimal untuk membuat keputusan .

Fenomena Yang 2
Banyaknya keluhan orang tua murid khususnya dari golongan menengah ke bawah yang masih merupakan kalangan mayoritas di Indonesia mengenai besarnya biaya pendidikan yang harus mereka keluarkan untuk menyekolahkan anak-anak mereka, menimbulkan suasana prihatin di kalangan akademis maupun non akademis yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat di dalam pendidikan. Bahkan pernah beberapa media cetak dan TV pernah menampilkan/ menayangkan beberapa anak didik yang nekad melakukan bunuh diri hanya karena ketidakmampuan orang tua mereka membayar kewajiban administrasi/ iuran sekolah. Melihat realita seperti ini apakah pemerintah dan penyelenggara pendidikan akan terus menutup mata dan hati nurani mereka ??
Padahal seperti kita ketahui hampir 20% APBN Pemerintah Indonesia sudah dialokasikan untuk sektor pendidikan, bahkan Pemerintah telah mencanangkan Program Wajib Belajar 6 tahun, sejak tahun 1984 dan pelaksanaan Program Wajib Belajar 9 tahun yang telah dicanangkan sejak tahun 1994, Pemerintah juga mengeluarkan Program BOS dan BOS buku (BOS = Biaya Operasional Sekolah) untuk para siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan Pertama, pemberian program beasiswa bagi anak didik dari kalangan orang tua yang kurang mampu, sedangkan gaji dan tunjangan kepada para pendidik sekarang ini relatif cukup memadai, lalu mengapa sekolah harus mahal ?!! Di beberapa negara tetangga dekat kita justru ada yang membebaskan masalah pendidikan terhadap Warga negaranya alias sekolah gratis karena mereka menyadari pentingnya aset sumber daya manusia sebagai masa depan bangsa dan negara mereka serta rasa tanggung jawab tinggi terhadap Warga negaranya.

Menurut Teori Psikologi Pendidikan
Berdasarkan teori psikologi pendidikan untuk fenomena berikut, antara lain :
Mereka yang berekonomi rendah seharusnya pemerintah bisa memaklumi perekonomian orang yang menengah ke-bawah yang menyebabkan banyak anak tidak bisa sekolah sampai-sampai ada yang bunuh diri. Orang tua yang berkorban demi anak pun tidak bisa berbuat apa-apa dengan biaya uang sekolah yang besar.
Padahal Program BOS dan beasiswa itu bisa memberikan kesempatan kepada siswa yang kurang mampu untuk tetap bersekolah. Motivasi intrinsic murid juga harus terangsang serta diajari untuk tidak menyerah dalam memperoleh ilmu pengetahuan bukankah pengetahuan didapat tidak harus bersekolah? Mengapa harus nekad bunuh diri? Nasehat dari orang tua untuk mendukung anaknya untuk tidak sesat pikir. Maka peran psikologi pendidikan sangatlah penting sebab ilmu pengetahuan tidak harus didapat dari sekolah, perkembangan teknologi yang begitu pesatnya bisa menjadi sarana bagi murid untuk belajar.

Menurut Teori Pendidikan Keluarga
Beberapa hal-hal yang harus diperhatikan oleh orang tua dalam memperlakukan anaknya :
• Menelantarkan anak lebih berbahaya dibanding memanjakan.
• Kebiasaan orang tua yang pencemas bisa menular pada anaknya.
• Ayah hendaknya sering berkomunikasi dengan anak-anaknya.
• Kemarahan dan kerewelan seorang anak kecil adalah pernyataan frustasi
Penyebab frustasi ini dapat bermacam-macam, antara lain:
1. Kondisi jasmani yang buruk
2. Terangsang emosinya akibat pengalaman yang tidak menyenangkan atau menakutkan
3. Kurang mendapatkan kesempatan untuk bergerak, sehingga energi yang berlebihan tidak terlampiaskan.
4. Kebiasaan temper tantrum untuk mendapatkan keinginannya
5. Mencintoh perilaku orang tuanya.
• Menggugah minat anak dalah pembangkit motivasi yang paling baik.
• Terlalu banyak mainan membuat anak tidak bisa berkonsentrasi.
• Berikan yang terbaik untuk anak.

Menurut Teori Bimbingan Sekolah
Dalam masalah yg ditemukan artikel diatas dapat diatasi dengan berbagai cara diantaranya memberikan bimbingan dan disiplin.
Bimbingan mencakup berbagai masalah, termasuk masalah disiplin. Apakah penanganan masalah disiplin ini tidak mengganggu pelayanan psikoedukasional yg lebih luas?
Kebingungan masalah ini disebabkan perbedaan pengertian disiplin. Disiplin dapat berarti dua hal yg saling berkaitan. Pertama, disiplin adalah serangkaian aktivitas/ latihan yg dirancang karena dianggap perlu dilaksanakan untuk mencaai sasaran tertantu.Kedua, disiplin berarti hukuman terhadap tingkah laku yg dianggap tidak pantas.
Selama ini disiplin paling efektif adalah penanganan sebelum terjadi krisis, dg membantu siswa untuk memahami dan menerima pola prilaku yg dituntut oleh sekolah.

Fenomena yang 3
Pelaksanaan Study Tour yang tidak bermanfaat sampai-sampai ke luar negeri ini turut memprihatinkan dan sangat merugikan masyarakat, terutama siswa tidak mampu. Masalah yang tampaknya sepele, tetapi telah mengakibatkan masalah sosial baru. Siswa miskin yang tidak mampu membayar biaya study tour banyak yang memaksakan diri hingga akhirnya terlilit utang. Sampai-sampai orang tua rela berkorban apapun demi anak-anaknya.

Menurut Teori Psikologi Pendidikan
Tidak terarahnya Study Tour ini karena dianggap telah melampaui batas-batas sebab dilaksanakan terlalu jauh. Masalah utamanya bukan jauh dekatnya namun lebih kepada biaya yang harus dikeluarkan oleh murid untuk mengikuti kegiatan ini. Dan lagi dilakukannya di luar negeri lagi, negeri sendiri saja tidak begitu kenal. Pihak sekolah seharusnya mempertimbangkan perkembangana murid mereka sudah sejauh mana. Sebaiknya, dievaluasi lagi cara belejar siswa, kognitif siswa setelah tahu perkembangan siswa, pertimbangkan lagi kemampuan ekonomi siswa apakah nisa dilaksanakan tanpa merugikan pihak-pihak lainnya.

Menurut Teori Pendidikan Keluarga
Keluarga sebagai rumah pertama kita sebgai pelajar/siswa seharusnya orang tua lebih memperhatikan anaknya member support kepada mereka sebab ekonomi keluarga yang tidak mampu nasehatilah dia, motivasi dirinya. Pendidikan anak, mengatakan bahwa anak hendaknya mulai ‘dididik’ sejak lahir. Menjadi orang tua yang bertanggungjawab dan dapat memberikan bekal pendidikan bagi anaknya memang tidak mudah. Hingga kini, tidak ada sekolah untuk menjadi bapak atau ibu, sehingga kesiapan seorang ayah dan ibu sangatlah diperhatikan sejak dari awal memutuskan untuk membina rumah tangga.

Menurut Teori Bimbingan Sekolah
Artikel diatas menyebutkan mengenai sebuah permasalah pendidikan yg berhubungan dengan status ekonomi , menurut teori bimbingan belajar :
Pendidikan seharusnya masih dapat terus berjalan tanpa harus dibenturkan oleh permasalah mengenai masalah karna di Indonesia khususnya telah banyak dipergunakan jasa-jasa beasiswa bagi para murid2 yg berprestasi tapi idak mampu dan murid2 yg memang benar2 ingin bersekolah tapi sama sekali tidak mampu.

Daftar Pusaka :
http://pembelajaranguru.wordpress.com/2008/05/25/psikologi-pendidikan-sub-disiplin-ilmu-psikologi/

http://linakura.multiply.com/journal/item/9


http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2009/01/16/pendidikan-dalam-keluarga/

Sukadji,S. (2000). Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah.Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Senin, 14 Maret 2011

Bagaimana teknologi dapat dipakai dalam delapan tipe intelegensi Gardner?

1. Keahlian verbal => computer dapat membantu murid untuk merevisi dan menulis ulang komposisi; membantu mereka menghasilkan lebih banyak lagi paper yang baik.
2. Keahlian matematika / logika => murid bisa belajar secara efektif memalui program yang menarik yang memberikan umpan balik. Program semacam ini menantang murid untuk menggunakan keterampilan berpikir mereka untuk memecahkan soal matematika.
3. Keahlian spasial => computer membuat murid bisa melihat dan memanipulasi materi. Mereka bisa menciptakan banyak bentuk yang berbeda sebelum mereka membuat salinan akhir dari tugas. Teknologi realitas virtual dapat memberi murid kesempatan untuk melatih keterampilan spasial visual mereka.
4. Keahlian tubuh-kinestetik=> murid terutama memerlukan koordinasi tangan – mata untuk mengoerasikan computer – mengetik keyboard dan menggunakan mouse atau touchscreen. Aktivitas kinestetik ini membuat murid jadi partisipan aktif dalam proses belajar. Program seperti Lego Lego membuat murid bisa menciptakan banyak jenis mesin yang bisa mereka operasikan dengan computer.
5. Keahlian music => perkembangan intelegensi music dapat diperkuat dengan bantuan teknologi sebagaimana kefasihan verbal diperkuat melalui program pengolah kata. Musical Instrument Digital Interface (MIDI) memungkinkan oran guntuk membuat dan menata berbagai macam instrument music melalui computer.
6. Keahlian interpersonal dan keahlian intrapersonal => Teknologi memberi kesempatan untuk mengeksplorasi garis pemikiran secara mendalam dan member akses luas untuk banmyak minat personal. Murid bisa membuat pilihan dan mengontrol sendiri perkembangan intelektual dan proses belajarnya.
7. Keahlian naturalis => teknologi elektronik dapat memfasilitasi eksplorasi ilmiah dan aktivitas alam lainya. Teknologi telekomunikasi dapat membantu murid memahami dunia luar lingkungan mereka.

Daftar Pusaka :
SANTROCK, JOHN.W. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua, Jakarta : Kencana ,2010

Selasa, 08 Maret 2011

Proses Pengenalan diri dengan metode learner-centered yang dikaitkan dengan kognisi dan motivasi yang dilakukan tanggal 8 Maret 2011

Wah.. lagi-lagi sebuah pembelajaran yang mengagumkan dari dosen pengampu... Kali ini diperkenalkan Johari Windows, dalam mata kuliah kali ini Bu Dina telah menerapak metode e-learning pada kelas kami.. sebuah proses pengenalan diri yang sekaligus belajar akan kognisi dan motivasi yang terjadi dalam diri masing-masing…
Dalam proses pengenalan diri anggota kelompok saya, proses kognisi saya itu melandasi teori yang dikemukakan oleh Vygotsky, dimana inti pandangan Beliau ad tiga, yaitu :
1. Menggunakan pendekatan developmental dimana fungsi kognitif teman2 yang saya nilai dengan memeriksa asal-usul serta perubahan yang terjadi di dalamnya. (Penggunaan “inner speech”) => 20%
2. Dimana ‘bahasa’ merupakan alat yang penting dalam fungsi kognitif, dengan melihat cara mereka berkomunikasi. Jadi, saya tahu bagaimana mereka merancang suatu aktivita, bersikap/berperilaku dan memecahak masalah mereka.=>30%
3. Kemampuan kognitif berasal dari hubungan sosial dan kultur. Saya menilai teman saya juga karena pertimbangan akan hubungan sosial serta interaksi dengan sesama dan kultur/budaya yang mereka anut).=> 50%
Jadi, dari ke-3 pandangan Vygotsky, saya menilai perkembangan perhatian, memori, nalar mereka dengan melibatkan pembelajaran dalam menggunakan bahasa dan hubungan sosial mereka ( interaksi sosial mereka).
Namun sebelum menilai ada motivasi dalam diri saya, dimana saya pertama kali menilai teman saya ini dari luar (eksternal), seperti perilaku mereka yang tampak, cara mereka mengekspresikan diri, cara mereka berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama hingga internal (dalam). Tetapi saya lebih melihat sisi positif mereka daripada sisi negatif mereka. Bila disesuaikan dengan teori maka saya mengunakan perspektif kognitif yaitu Teori Atribusi diman dalam usaha saya menelai teman saya , terlebih dahulu memahami perilaku dan kinerja saya mereka lalu saya termotivasi untuk mencari sebab-sebab yang mendasarinya yang meliputi tiga dimensi, yaitu Lokus, Stabilitas dan Daya Kontrol. Namun yang saya pakai hanyalah yang 3 yaitu daya control.
Daya Kontrol  persepsi saya tentang daya control teman2 saya atas suatu sebab yang berhug=bungan dengan sejumlah hasil emosional, seperti rasa malu, rasa bersalah, bersimpati, rasa kasihan, cemburu atau marah, dll.
Di samping itu, saya juga menggunakan motivasi kompetensi yang dikemukakan oleh R.W.White, yaitu ide bahwa orang yang termotivasi, yaitu saya sendiri untuk menghadapi lingkungan secara efektif, menguasai dunia saya, dan memproses informasi secara efisien. Orang yang melakukan dengan termotivasi secara kompetensi bukan semata karena kebutuhan biologis (imbalan dan hukuman) namun karena saya memiliki motivasi internal untuk berinteraksi dengan lingkunagn secara efektif.

Thanks for the attention..^^

Senin, 07 Maret 2011

Unlimited Creativity

=>
Do you know why I choose “lightning” as my special assignment?.. Itu karena ide-ide cemerlang itu datang cepat dan hilangnya juga cepat. Bila Anda mengikuti ide Anda yang datang, maka mungkin saja akan terbentuk suatu karya kreatifapapun itu. Namun sekali Anda ragu akan ide Anda sendiri, maka Anda kehilangan kesempatan untuk berkreasi, seperti petir yang saya tampilkan di atas.
------------------------------------------------------------------------------------


Kita mungkin bertanya-tanya mengapa sedikit sekali karya kreatif yang lahir di negeri ini. Apakah karena kita bodoh? Tidak!, Banyak sekali universitas yang setiap tahun melahirkan puluhan ribu sarjana. Apakah karena spec otak kita di bawah rata-rata? Sekali lagi Tidak!, Beberapa tahun terakhir anak-anak negeri ini unjuk gigi pada olimpiade matematika dan fisika. So, what? Ada banyak faktor, namun berikut ini faktor yang paling besar kontribusinya.
Mungkin kita tidak pernah menyadarinya, Orang tua kita sering lebih banyak “mengajarkan” untuk lebih banyak menggunakan tangan kanan. “Pakai tangan yang baik!”, baca: pakai tangan kanan, dan bahwa tangan kiri jelek. Jika tangan kiri jelek mengapa Tuhan menciptakan tangan kiri? Dan apa yang diajarkan itu terus tertanam dalam diri kita.
Fakta medis berbicara bahwa tangan kanan dikendalikan oleh otak kiri, dan tangan kiri dikendalikan oleh otak kanan. Otak kiri berperan dalam kegiatan analitis, dan otak kanan berperan dalam sisi kreatif dan imaginasi. Semakin besar ketidakseimbangan kita dalam menggunakan tangan, yang kita terlalu sedikit menggunakan tangan kiri, maka otak kanan yang mengatur sisi kreatif dan imajinasi kita, sangat lemah dan tumpul. Mungkin kita pandai, mungkin kita sarjana, atau bahkan master. Namun sudah bisa ditebak bahwa tidak akan banyak karya kreatif yang bisa ia lahirkan. Kepandaian, sehebat apapun itu, tanpa sisi kreatifitas, hanya akan menjadi mesin yang akan dikendalikan oleh pihak lain.
------------------------------------------------------------------------------------
Ada banyak cara untuk melatih otak kanan, dari cara yang sederhana yang biasa dilakukan sehari hari, hingga yang mungkin sulit seperti menulis dengan tangan kiri, jika normalnya menulis dengan tangan kanan.
------------------------------------------------------------------------------------
Cobalah dengan cara yang sederhana yang termudah dan kemudian secara bertahap pada gerakan yang lebih sulit.
Coba simaklah cara-cara di bawah ini yang bisa dilakukan untuk melatih ketangkasan bagi tangan kiri sekaligus melatih ketajaman otak kanan.
1. Angkat tangan kiri setinggi dada dan lakukan gerakan mengayun membentuk angka delapan tidur.
2. Gerakan menyilang dimana saat tangan kanan memukul ke kiri, kaki kiri menendang ke kanan, dan sebaliknya.
3. Lebih bervariasi lagi suatu gerakan akan lebih bagus efeknya pada fungsi otak. Lakukan semua gerakan yang menyilang yang mungkin bisa dilakukan seperti kedua gerakan di atas.
4. Untuk kegiatan sehari-hari, coba gerakkan dengan:
- Menyapu atau membesrihkan lantai dengan tangan kiri.
- Memasukkan bola pada keranjangnya dengan tangan kiri, usahakan agar bola terarah pada tujuan.
- Bila memiliki kesabaran tinggi, coba dengan menulis menggunakan tangan kiri. Walau awalnya sulit namun hal ini sangat baik efeknya terhadap otak kanan.
------------------------------------------------------------------------------------
Silakan dicoba, mungkin saja Anda bisa mengalahkan ide gila Einstein, karya besar Michaelangelo, ilusi dahsyat Copperfield atau mentalismnya Deddy Cobuzer!...wkwkwk… Thanks for the attention..Selamat Mencoba..^^

Apa yang disebut belajar dan yang bukan belajar? apa itu analisa perilaku terapan?

Saat anak belajar cara menggunakan computer, mereka mungkin melakukan kesalahan dalam proses belajarnya, namun pada titik tertentu mereka akan terbiasa melakukan tindakan yang dibutuhkan untuk menggunakan computer secara efektif. Anak akan berubah dari seseorang yang tidak bisa mengoperasiakn computer menjadi orang yang bisa mengoperasikannya. Setelah mereka mempelajari cara mengoperasikan komuter, mereka tidak akan kehilangan kemampuan itu. Hal ini mirip dengan belajar menyetir mobil. Setelah Anda bisa menguasainya, Anda tidak harus mempelajarinya lagi.
Jadi, pembelajaran (learning) adalah pengaruh permanen atas perilaku, pengetahuan, dan keterampilan berpikir, yang diperoleh dari melalui pengalaman-pengalaman. Namun tidak semua yang kita tahu itu diperoleh melalui belajar. Kita mewarisi bebrapa kemampuan-kemampuan itu ada sejak lahir, tidak dipelajari.
Misalnya, kita tidak harus diajari untuk menelan makanan, berteriak, atau berkedip saat sialu. Tetapi, kebanyakan perilaku manusia tidak diwariskan begitu saja. Saat anak menggunakan komputer dengan cara baru, bekerja lebih keras memcahkan masalah, mengajukan pertanyaan secara lebih baik, menjelaskan jawaban dengan cara yang lebih logis, atau mendengar dengan lebih perhatian, maka berarti dia sedang menjalani proses belajar.
Analisa Perilaku Terapan adalah penerapan prinsip pengkondisian operan untuk mengubah perilaku manusia. Ada tiga penggunaan analisa perilaku yang penting dalam bidang pendidikan : meningkatkan perilaku yang diinginkan, menggunakan dorongan (prompt) dan pembentukan (shaping), dan mengurangi perilaku yang tidak diharapkan. Aplikasi analisa perilaku terapan sering kali menggunakan serangkaian langkah yang biasanya dimulai dengan beberapa observasi umum dan kemudian menentukan perilaku sasaran spesifik yang perlu diubah, dan mengamati kondisinya. Kemudian ditentukan tujuan behavioralnya, memperkuat atau menghukum perilaku yang dipilih, melakukan program manajemen perilaku, dan mengevaluasi kesuksesan atau kegagalan program tersebut.

Atas perhatiannya, saya ucapkan terimah kasih…^^

Senin, 28 Februari 2011

Sharing hasil diskusi Kuliah Hari ini

Pendapat Kelompok 7
Lia Hairani (10-001)
Lisa Khairani (10-015)
Weillon Chaidir (10-123)
Pembelajaran melalui learned-centerd atau e-learning sangat membantu mahasiswa dalam pembeljaran,selain cara nya yang sangat menarik dengan hanya sign in ke beberapa situs mahasiswa sudah dapat menerima beribu macam informasi yg tersedia tanpa harus membolak-balik buku lagi.
Dengan model pembelajaran yg seperti ini menuntut para mahasiswa untuk lebih sigap, creative, dan mandiri dalam mencari info-info yg akan disampaikan.Dan disamping itu kita sudah dapat sedikit demi sedikit mengikuti perkembangan zaman dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yg memang berkembang secara pesat,
Informasi-informasi yg dapat kita dapatkan dari internet bukan hanya mengenai materi pembelajran,tapi mencakup informasi perkuliahan,pengisian KRS online,dsb.Hal ini dapat meningkatkan usaha kita dalam pencegahan global worming yg semakin berbahaya dalam kehidupan kita,dengan pemanfaatan e-learning dalam hal pengumpulan tugas dan lain-lainnya kita dapat menghemat penggunaan kertas sehingga dalam hal ini e-learning sangat berperan aktif dalam meningkatkan pencegahan global worming tersebut.
Hanya saja pelayanan jaringan-jaringan internet kadang memang menghambat kita dalam mengakses informasi tersebut,sinyal WIFI yg kurang efisien juga sangat berpengaruh,sehingga memang perlu peningkatan dalam hal kualitas pelayanan jaringan2 tersebut untuk mendapatkan hasil yg diinginkan.
Learner center sangat membantu proses belajar. Kuliah dgn sistem on line memudah kan siswa,karena selain hemat biaya kita juga tidak gaptek,setidaknya kita di ajarkan untuk lebih aktif lagi dalam belajar. Kita bisa memanfaatkan internet untuk berdiskusi dgn siapa saja, kita jg di tuntut untuk lebih mandiri,dan aktif untuk keperluan pembelajaran yang di dalam situs dikti.go.id memuat tujuan pembelajaran, materi pembelajran, metode pembelajran, smber daya web, pengajar yang bagaiman seharusnya, peserta didik yang mandiri, peta konsep pembelajaran, beasiswa yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Sebagai Tambahan kita bisa men-share pendapt kita dengan peserta didik yang lain, bertukar pikiran sehingga kita lebih memahami bila cara yang diterapkan itu dengan metode diskusi dan sharing dengan Bu dina..^^

Teacher-Centered dan Learner-Centered apa bedanya? & apa sih kelebihan e-learning?

Perencanaan Pelajaran Teacher-Centered (guru) ada 3:
- Menciptakan sasaran behavioral
- Menganalisis tugas
- Menyusun Taksonomi Instruksional yang terbagi 3 domain, domain kofnitif, domain Afektif dan domain psikomotorik.
Strategi Instruksional Teacher-Centered
- Mengorientasikan murid pada materi baru ( advance organizer)
Advance organizer => aktivitas dan teknik pengajaran dengan membuat kerangka pelajaran dan mengorientasiakan murid pada materi sebelum materi dijelaskan. Dalam arti, membantu murid melihat gambaran besar dari apa yang diajarkan dan bagaimana makna idari nformasi itu terkait.
- Mengajar, menjelaskan, dan diskusi;
- Penguasaan pembelajaran
- Tugas di kelas (Seatwork)
- Pekerjaan Rumah
Sedangkan Perencanaan Pelajaran Learner-Centered (murid) terdiri dari 4 faktor , yaitu:
1. Faktor Kognitif dan Metakognitif
- Sifat proses pembelajaran
Pelajar yang sukses = pelajar yang aktif, memiliki tujuan, dan mampu mengatur diri sendiri
- Tujuan proses pembelajaran
Pelajar yang sukses, dengan bantuan dan pedoman instruksional, dapat menciptakan representasi pengetahuan yang bermakna dan koheren
- Konstruksi pengetahuan
Pelajar yang sukses bisa menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya dengan cara yang mengandung makna tertentu.
- Pemikiran Strategis
Pelajar yang sukses dapat menciptakan dan menggunakan berbagai strategi pemikiran dan penalaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
- Memikirkan tentang pemikiran(metakognisi)
Pelajar yang sukses, merenungkan cara belajar dan berpikir mereka, menentukan tujuan pembelajaran yang reasonable, memilih strategi yang tepat, dan memantau kemajuan mereka menuju tujuan pembelajaran.
- Konteks pembelajaran
Pembelajaran tidak terjadi di ruang hampa. Pembelajaran dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti kultur, teknologi, dan praktik instruksional.
2. Faktor motivasi dan Emosional
- Pengaruh motivasi dan emosi terhadap pembelajaran
- Motivasi Intrinsik untuk belajar (dari dalam diri sendiri)
- Efek motivasi terhadap usaha
3. Faktor Sosial dan Developmental
- Pengaruh perkembangan pada pembelajaran
- Pengaruh sosial terhadap pembelajaran
4. Faktor Perbedaan Individual
- Perbedaan individual dalam pembelajaran
- Pembelajaran dan diversitas
- Standar dan penilaian
Strategi Instruksional Learner-Centered
1. Pembelajaran Berbasis Problem
Fokusnya adalah pada suatu problem yang harus dipecahkan murid melalui kerja kelompok kecil. Murid mengidentifikasikan problem atau isu yang ingin mereka kaji, kemudian mencarimateri dan sumber bahan lain yang mereka butuhkan untuk menangani isu atau problem tersebut.
2. Pertanyaan Essensial => pertanyaan merefleksikan inti dari kurikulum, hal paling penting yang harus dieksplorasi dan dipelajari oleh murid.
3. Pembelajaran Penemuan (discovery learning) => pembelajaran di mana murid menyusun pemahaman sendiri.
Kelebihan e-learning
1. Memberikan pengalaman yang menarik dan bermakna bagi peserta didik karena kemampuannya dapat berinteraksi langsung, sehingga pemahaman terhadap materi pembelajaran akan lebih bermakna (meaningful), mudah dipahami, mudah diingat dan mudah pula untuk diungkapkan kembali.
2. Dapat memperbaiki tingkat pemahaman dan daya ingat seseorang terhadap knowledge yang disampaikan, karena konten yang bervariasi, interaksi yang menarik perhatian, immediate feedback, dan adanya interaksi dengan e-learner dan e-instructor lain.
3. Adanya kerja sama dalam komunitas on-line, sehingga memudahkan berlangsungnya proses transfer informasi dan komunikasi sehingga setiap elemen tidak akan kekurangan sumber/bahan belajar.
4. Administrasi dan pengurusan yang terpusat sehingga memudahkan dilakukannya akses dalam operasionalnya.
5. Menghemat atau mengurangi biaya pendidikan
6. Pembelajaran dengan dukungan teknologi internet membuat pusat perhatian dalam pembelajaran tertuju pada peserta didik, sebagaimana ciri pokok dari e-learning.

Daftar Pusaka :
SANTROCK, JOHN.W. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua, Jakarta : Kencana ,2010
Munir.,(2008).Kurikulum berbasis teknologi informasi dan komunikasi.Bandung: Alfabeta.

Rabu, 23 Februari 2011

Karakter Orang bergolongan darah A

Kelebihannya

Teman yang lembut
Penuh pertimbangan
Bijaksana
Peka terhadap orang-orang di sekelilingnya
Suka mendengar cerita orang lain
Selalu berusaha menjadi teman yang baik
Peduli perasaan orang lain
Sopan dan rapi
Dewasa dan sangat menarik
Mengerjakan sesuatu dengan sempurna dan hati-hati
Pekerja keras, berusaha menghindari kegagalan
Bertanggung jawab
Selalu menepati janji



Kekurangan

Kadang bisa sangat meremehkan pekerjaan
Kalau tidak dikerjakan sendiri, ia tidak puas dengan hasil pekerjaannya
Mudah khawatir
Mudah berpikiran negatif
Sopan di hadapan orang lain, tapi bila tidak ada yang melihat, mukanya bisa berubah masam
Tidak bisa terbuka dengan orang lain
Sangat canggung untuk berkata apa adanya tentang diri sendiri



Kehidupan Cinta

Dalam masalah percintaan, orang bergolongan darah A selalu berhati-hati. Saking hati-hatinya, ia bahkan hampir tidak bisa menentukan sikap. Yang ada malah kekhawatiran, sehingga orang yang disukainya justru meninggalkan dia. Bila sekali saja putus cinta, maka cinta berikutnya akan diperjuangkan hingga mati (wuuss). Butuh waktu lama untuk mencintai, namun begitu suka dengan seseorang, dia akan mencintai sepenuh hatinya.



Gaya Berpakaian

Menyukai pakaian yang sederhana
Tidak suka pakaian yang mencolok dan berkilauan
Suka pakaian yang berkelas
Perempuan bergolongan darah A lebih suka memakai pakaian yang elegan dan feminin
Suka memakai aksesoris kecil yang sederhana
Suka menggunakan scarf
Tidak pernah membeli barang yang sedang trend yang dilihatnya saat berbelanja
Hanya membeli bila berminat
Teliti akan kualitas dan jahitan baju yang akan dibeli



Cara belajar

Diantara keempat golongan darah, orang bergolongan dara A adalah yang paling rajin belajar
Mudah khawatir dapat nilai jelek (makanya rajin)
Pemalas, tapi jika ada ujian, dia bisa belajar hingga larut malam
Tidak suka bila memiliki acara lain saat belajar
Jika punya acara, maka akan dilakukan sebelum belajar
Jika sudah lama belajar, tapi tak kunjung menguasai, dia akan mengikuti les tambahan di luar sekolah
Pekerjaan apapun akan dikerjakan dalam waktu yang lama, itupun kalau sedang merasa senang dan nyaman. Bila tidak, bisa sangat sangat lama



Golongan darah A dan Zodiak

Meskipun sama-sama bergolongan darah A, tapi zodiaknya beda, sifatnya juga bakalan berbeda loh.

Aries

Sangat berbakat
Unggul dalam segalanya, tidak ada yang tidak dikuasai
Pembawaannya kalem
Tidak suka melihat orang yang malas
Dewasa



Taurus

Sopan
Kadang terlihat sangat berlebihan di mata orang lain
Mementingkan penampilan luar
Menyukai barang mewah
Sangat konsumtif
Hati-hati dan tampak stabil



Gemini

Berbakat dalam berbagai bidang
Selalu berusaha membantu pekerjaan teman tanpa pamrih
Banyak diidolakan
Bisa mengatur orang lain tapi sulit mengatur diri sendiri
Bisa stres sendiri
Bertanggung jawab, suka bekerja keras



Cancer

Sopan
Banyak pertimbangan
Disenangi teman-temnannya
Mengerjakan segalanya dengan cekatan



Leo

Penyayang binatang
Menyukai anak-anak
Lemah lembut
Perawakannya ramah
Tidak memperhatikan penampilan luar orang lain (istilahnya nih, don’t judge a book by its cover )
Suka melakukan hal yang menyenangkan dengan orang lain



Virgo

Rajin dan tekun
Selalu berprestasi
Tidak pernah melanggar peraturan dan perintah orang tua
Cekatan dalam menyelesaikan pekerjaan
Pendiriannya yang kuat jadi mudah goyah bila terpengaruh pendapat orang lain



Libra

Hatinya fleksibel dan mudah terluka
Hati-hati dalam berteman
Tidak bisa berhubungan dengan orang yang suka ragu-ragu
Sukses untuk memperindah sesuatu



Scorpio

pintar
mudah percaya hal-hal yang bersifat misteri
tertarik dengan ilmu hipnotis atau kehidupan di masa depan



Sagitarius

Cepat menguasai pekerjaan apapun
Kurang sabar menjalani pekerjaannya
Mudah menyerah di tengah jalan
Banyak talenta



Capricorn

Suka melakukan pekerjaan sendirian
Kerap gengsi dalam menyampaikan cinta dan isi hatinya
Suka pekerjaan yang mendetail



Aquarius

Tidak suka mementingkan diri sendiri
Berusaha menyesuaikan diri dengan teman-temannya
Mendapat reputasi yang baik
Jika terlalu menekan perasaannya sendiri, dia bisa stres sendiri
Kadang kurang bisa mengungkapkan perasaannya



Pisces

Memiliki hati yang penurut
Tidak mudah menolak
Disarankan untuk berhati-hati karena tidak semua orang baik

Sabtu, 19 Februari 2011

Testimoni Film Upin & Ipin : GENG

Setelah menonton film Upin & Ipin the movie yang berlangsung pada tanggal 16 Februari 2011, saya akan bertestimoni sedkit mengenai film ini. Film ini sangat menarik selain ada unsur komedinya namun di dalam tetap ada pelajaran moral di dalamnya. Film Anime in baik ditonton oleh orang dari kalangan segala usia, baik anak-anak, remaja maupun dewasa. Film yang hanya berdurasi 90 menit ini, ternyata usaha yang hamper 2 setengah tahun barulah selesai dibuat untuk ditayangkan di layar kaca. Behind the scene dari film ini membutuhkan orang-orang yang melek teknologi, anime-anime yang terbentuk termasuklah karakternya, settingnya serta interaksi sosialnya itu benar-benar dibuat berdasarkan orang yang bagaimana yang tepat memerankan tokoh tersebut. Tokoh-tokoh di dalamnya benar-benar menjiwai karakter yang diperankannya. Di samping itu koordinator untuk setiap seksi juga bertanggung jawab pada bidangnya masing-masing. Penyusun cerita / skripsi, pengisi suara / pemeran dalam film ini, pengatur setting, pembuatan tokoh-tokoh anime, setting tempat, khususnya pada tokoh diperhatikan postur tubuhnya, ekspresi para tokoh hingga pada bentuk wajahnya dirancang dengan begitu nyata serta sesuai dengan filmnya itu sendiri.


Film ini mencakup pelajaran moral di dalamnya juga terdapat unsur komedinya sehingga sesuai untuk segala usia. Semua harus bekerja keras dan juga bertanggung jawab atas pekerjaannya masing-masing, di samping hampir setiap coordinator melek akan teknologi menggunakan perkembangan teknologi pada tempat yang sesuai, kepala coordinator yang mempunyai leadership yang luar biasa sehingga project ini dapat selesai dan sukses untuk ditayangkan pada kita, mayarakat.
Kebanyakan kita menonton sebuah film, kita hanya menilai luarnya saja yaitu enak tidaknya sebuah film tergantung duarasi film serta ada unsur apa yang terdapat dalam film. Dan ternyata butuh proses yang begitu banyak dan sistematis barulah tercipta sebuah film yang dapat ditayangkan oleh masyarakat. Kita harus mulai menyadari bahwa segala sesuatu itu ada karena ada suatu proses yang kita lakukan sehingga terbentuklah hasil. Seperti yang terdapat dalam behind the scene film ini, bila mereka bermalas-malasan hanya berharap hasil yang bagus tanpa kerja keras dan kesabaran maka tidak akan ada film sebagus ini yang ditayangkan pada kita. Maka dari itu kita sebagai mahasiswa yang tinggal di dunia modern ini, haruslah mengikuti perkembangan zaman barulah kita dapat mengembangkan potensi dalam diri kita, memiliki kepribadian yang mantap, mandiri bertanggung jawab, dan disiplin agar apapun yang kita lakukan, kita laksanakan dengan sepenuh hati bila berhasil bersyukurlah bila gagal janganlah putus asa.

Sekian Testimoni dari saya, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih...^^

Rabu, 09 Februari 2011

Hasil Penilaian dan Pandangan Kelompok

Lia Hairani 10-001

Lisa Chairani 10-015

Weillon Chaidir 10-123

Dengan menggunakan email dan blog,kita dapat mengikuti perkembangan teknologi yang memang sangat cepat berkembang di Indonesia khususnya di medan.Pembelajaran Psikologi Pendidikan pun menjadi lebih menarik dengan tidak hanya berfokus pada teks book saja, melainkan dapat memperluas pengetahuan kita dengan belajar secara e-learning karena dapat mendorong pelajar untuk aktif mengkonstruksi pengetahuan,berfikir mendalam dan kreatif dengan termotivasi secara internal untuk memecahkan problem dalam dunia nyata dengan belajar bersama.




Dengan adanya email dan blog otomatis pelajar akan melek dengan kemajuan teknologi,dengan telah menyadari kemajuan teknologi itu kita bukan hanya sekedar tau tentang blog dan email saja tapi kita sudah mulai penasaran dengan berbagai macam jejaring situs website,hal tersebut menjadikan pelajar semakin aktif untuk mengetahui,memahami,serta menghayati cara-cara memperoleh pengetahuan dan pedidikan sebagai bekal ilmu pengetahuan,hal tersebut membuat pelajar mampu memggunakan berbagai konsep dalam menyelesaikan masalah yang kongkrit serta mampu memanfaatkan kemajuan teknologi dan pengetahuan untuk mengembangkan diri menjadi insan yang mandiri,percaya diri,dan mengenal diri sendiri,aktualisasi diri,memiliki kemampuan emosional dan intelektual yang konsisten serta dapat mencapai tingkat kepribadian yang mantap.

Daftar pustaka :
Santrock.,J.W (2008).Psikologi Pendidikan (edisi kedua).Jakarta:Prenada Media Group.
Munir.,(2008).Kurikulum berbasis teknologi informasi dan komunikasi.Bandung: Alfabeta.

Senin, 07 Februari 2011

Apa itu Ubiquitous Computing?

Sekarang ini kita berada di era komputer pribadi (PC) di mana satu orang punya satu komputer. Dan sebentar lagi akan lahir komputer generasi ke-3 yang berupa ubiquitous computing, yang menekankan pada distirbusi komputer ke lingkungan, ketimbang hanya ke personal/individu. Singkatnya, ubiquitous computing akan membentuk dunia pasca PC. Ubiquitous computing (ubicomp) adalah model pasca-desktop interaksi manusia-komputer yang memproses informasi telah sepenuhnya diintegrasikan ke dalam benda sehari-hari dan aktivitas. Dalam kegiatan biasa, seseorang "menggunakan" komputasi di mana-mana melibatkan banyak perangkat komputasi dan sistem secara bersamaan, dan belum tentu bahkan tidak sadar bahwa mereka menggunakanya. Perangkat teknologi umum seperti telepon dan alat elektronik lainya akan terkoneksi dengan internet. Perangkat komputer baru yang kecil, portable, mobile yang murah diperkirakan akan menggantikan komputer desktop.
Model ini biasanya dianggap sebagai kemajuan dari paradigma desktop. Lebih formal komputasi Ubiquitous didefinisikan sebagai "mesin yang sesuai dengan lingkungan manusia dan bukan memaksa manusia untuk eksis di dalamnya.

UBIQUITOUS COMPUTING

Ubiquitous adalah kebalikan dari realitas visual. Jika realitas visual menempatkan manusia di dalam dunia yang diciptakan komputer, maka ubiquitous computing akan memaksa komputer eksis di dunia manusia. Perangkat baru ini, dipasangkan dengan jaringan murah, dpat memampukan murid untuk membawa perangkat informasi personal ke lapangan untuk membantu mengerjakan suatu tugas dan bisa dibawa pulang. Dengan menggunakan perangkat baru ini, mereka bisa meningkatkan kolaborasi dan memudahkan penggunaan tanpa dibatasi lokasi.

Sumber referensi :
SANTROCK, JOHN W. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua, Jakarta: Kencana, 2010
http://en.wikipedia.org/wiki/Ubiquitous_computing

Selasa, 01 Februari 2011

Dari resume yang telah saya buat, ada permasalahan yang ingin saya tanyakan :

Bila dilihat cara mengajar guru maupun dosen pada masa ini telah sangat berbeda daripada zaman dulu, dimana metode ceramah , yaitu guru yang lebih banyak bicara dan murid yang lebih banyak diam hingga sekarang murid yang dianjurkan untuk lebih aktif bertanya, mencari sendiri permasalahan dan mencari sendiri jawabannya. Guru atau dosen hanya sebagai moderator yang bertugas hanya untuk memanage kelas dan fasilitator membenarkan yang salah. Apakah cara mengajar seperti homeschooling, online class, atau study tour yang menggunakan ruangan yang terbuka akan lebih menunjang mutu pendidikan khususnya di Indonesia? Strategi belajar yang demikaian apakah mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi murid? Di samping itu juga apakah selera humor guru dan semangat guru berperan penting dalam komitmen kita sebagai guru dalam memotivasi murid? Apa yang akan kita lakukan sebagai seorang guru yang efektif bila telah terjadi tingkat kejenuhan belajar pada murid?

Anggapan sementara saya :

Memang bagus kurikulum yang telah ditetapkan pemerintah, yaitu system KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Siswa cenderung yang lebih aktif dalam mencari informasi pendidikan dan membahas sendiri ap yang tidak dimengerti dengan cara berdiskusi. Bila diterapkan HomeSchooling yang membuat siswa tidak perlu ada di ruangan kelas untuk bisa mendapatkan ilmu (e-learning), tidak ada bedanya dengan online-class, siswa harus mampu menggunakan teknologi yang telah berkembang saat ini sebab ilmu apa saja bisa didapat dari internet. Study Tour yang membuat siswa agar mampu bersosialisasi langsung dengan lingkungan dan masyarakat, observasi sendiri apa yang sudah dipelajari.

Home Schooling

Online Class

Study Tour

Ke-3 cara di atas memang terlihat cukup efektif untuk menunjang mutu pendidikan siswa saat ini, namun kita harus mempertimbangkan akibatnya dimana pasti ada murid yang tidak mnyukai strategi pengajran yang kita buat. Maka usahakanlah kita mengenal murid kita lebih dekat ayitu dengan cara friendly approach. Di saat belajar kita sebagai guru dan murid, namun di luar kelas kita adalah teman. Tetapi perlu diperhatikan kita tidak boleh terlalu loyo tetap tegas dan disiplin sewaktu proses mengajar belajar disamping itu juga semangat kita serta selera humor kia yang kita sisipkan di tengah pengajaran dan pembelajaran mungkin tidak akan membuat suasana kelas menjadi jenuh. Komitmen kita sebagai guru tetap dipegang namun kita sebagai guru perlu juga memperhatikan perasaan murid dan mampu membuat murid merasa nyaman dan gembira serta semangat dalam menerima ilmu dari kita. Untuk jangka waktu tertentu kita sebagai guru juga sebaiknya melakukan riset sendiri untuk meningkatkan mutu praktik pengajaran kita. Ini untuk mengantisipasi bila ada beberapa murid yang mempunyai problem psikis, seperti kinerjanya menurun, ada murid yang tampak tertekan. Untuk itu guru juga harus mempertimbangkan itu semua agar ilmu tersebut benar-benar diserap sebab setiap murid merasa bahwa ternyata memperoleh pengetahuan itu ternyata begitu menyenangkan. Dapat diperoleh kapan saja, dimana saja ditambah dengan hadirnya seorang guru yang professional, humoris dan perhatian akan progress – progress murid-muridnya.

Sekian anggapan sementara dari saya. Bila ada kata-kata yang salah mohon diperbaiki, bila ada yang kurang dapat ditambah lagi masukan dari ibu. Terima kasih..^^

Daftar Pusaka :

SANTROCK, JOHN W. Psikologi Pendidikan, Edisi kedua, Jakarta: Kencana, 2010