Selasa, 08 Maret 2011

Proses Pengenalan diri dengan metode learner-centered yang dikaitkan dengan kognisi dan motivasi yang dilakukan tanggal 8 Maret 2011

Wah.. lagi-lagi sebuah pembelajaran yang mengagumkan dari dosen pengampu... Kali ini diperkenalkan Johari Windows, dalam mata kuliah kali ini Bu Dina telah menerapak metode e-learning pada kelas kami.. sebuah proses pengenalan diri yang sekaligus belajar akan kognisi dan motivasi yang terjadi dalam diri masing-masing…
Dalam proses pengenalan diri anggota kelompok saya, proses kognisi saya itu melandasi teori yang dikemukakan oleh Vygotsky, dimana inti pandangan Beliau ad tiga, yaitu :
1. Menggunakan pendekatan developmental dimana fungsi kognitif teman2 yang saya nilai dengan memeriksa asal-usul serta perubahan yang terjadi di dalamnya. (Penggunaan “inner speech”) => 20%
2. Dimana ‘bahasa’ merupakan alat yang penting dalam fungsi kognitif, dengan melihat cara mereka berkomunikasi. Jadi, saya tahu bagaimana mereka merancang suatu aktivita, bersikap/berperilaku dan memecahak masalah mereka.=>30%
3. Kemampuan kognitif berasal dari hubungan sosial dan kultur. Saya menilai teman saya juga karena pertimbangan akan hubungan sosial serta interaksi dengan sesama dan kultur/budaya yang mereka anut).=> 50%
Jadi, dari ke-3 pandangan Vygotsky, saya menilai perkembangan perhatian, memori, nalar mereka dengan melibatkan pembelajaran dalam menggunakan bahasa dan hubungan sosial mereka ( interaksi sosial mereka).
Namun sebelum menilai ada motivasi dalam diri saya, dimana saya pertama kali menilai teman saya ini dari luar (eksternal), seperti perilaku mereka yang tampak, cara mereka mengekspresikan diri, cara mereka berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama hingga internal (dalam). Tetapi saya lebih melihat sisi positif mereka daripada sisi negatif mereka. Bila disesuaikan dengan teori maka saya mengunakan perspektif kognitif yaitu Teori Atribusi diman dalam usaha saya menelai teman saya , terlebih dahulu memahami perilaku dan kinerja saya mereka lalu saya termotivasi untuk mencari sebab-sebab yang mendasarinya yang meliputi tiga dimensi, yaitu Lokus, Stabilitas dan Daya Kontrol. Namun yang saya pakai hanyalah yang 3 yaitu daya control.
Daya Kontrol  persepsi saya tentang daya control teman2 saya atas suatu sebab yang berhug=bungan dengan sejumlah hasil emosional, seperti rasa malu, rasa bersalah, bersimpati, rasa kasihan, cemburu atau marah, dll.
Di samping itu, saya juga menggunakan motivasi kompetensi yang dikemukakan oleh R.W.White, yaitu ide bahwa orang yang termotivasi, yaitu saya sendiri untuk menghadapi lingkungan secara efektif, menguasai dunia saya, dan memproses informasi secara efisien. Orang yang melakukan dengan termotivasi secara kompetensi bukan semata karena kebutuhan biologis (imbalan dan hukuman) namun karena saya memiliki motivasi internal untuk berinteraksi dengan lingkunagn secara efektif.

Thanks for the attention..^^

2 komentar:

  1. Weillon...
    upayamu untuk mengkaji secara teoritis didasari motivasi internal yang saya yakini sangat kuat.
    semoga menjadi nilai yang berarti dalam proses pembelajaran tentang pengenalan diri, kognisi serta motivasi dalam mata kuliah psikologi pendidikan ini.
    Hanya saja jika tata tulis dan layout-nya bisa kamu jaga dengan baik, pasti lebih 'meaningfull'..:)

    take care

    BalasHapus
  2. Hmm.. makasih Bu..atas sarannya..^^

    BalasHapus