Minggu, 25 Maret 2012

Paedagogi Praktis Abad ke - 21

      Dalam laporan yang dikeluarkan oleh Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) dengan judul Memahami Otak : Menuju Ilmu Baru Belajar diungkapkan mengenai perlunya perumusan kebijakan dan praktik pendidikan diungkapkan mengenai perlunya perumusan kebjakan dan praktik pendidikan yang didukung oleh pengetahuan. Dalam hal ini juga terungkap secara eksplisit sejauh mana paedagogi sebagai ilmu pengetahuan akan mendukung kebijakan dan praktik pendidikan. 
         Atas dasar laporan ini ada 3 aspek saling terkait untuk memahami dan akhirnya menyelesaikan masalah ini, antar lain :
1. Codifyng and communicating teachers’ practical pedagogical knowledge => kodifikasi dan  mengkomunikasikan pengetahuan pedagogis praktis guru.
2. Establishing systems for shared scientific pedagogical knowledge management => membangun system pedagogis untuk berbagi pengetahuan managemen ilmiah dan menyediakan waktu yang cukup bagi guru untuk mengembangkan dan menerapkan pengetahuan ini.
3. Developing a robust theoretical framework for the new science of pedagogy => mengembangkan kerangka teori yang kuat terhadap ilmu baru pedagogi.

          Meskipun penelitian empiris dan studi kasus tentang mengajar dan belajar terus berkembang, wawasan teoritis penting untuk memahami kekayaan penelitian empiris dan data tidak selalu tersedia. Kecendrungan studi difokuskan secara sempit di bidang pendidikan telah meningkatkan status proyek-proyek penelitian individu masih menghambat pengembangan bangunan teori universal sehingga menimbulkan masalah mendasar bagi pengembangan teori baru pedagogi. 

        Pengembangan teoritis dan empiris bidang pedagogi memberikan kendali bebas, namun wacana dan kebijakan seringkali memaksakan. Di Indonesia, pencantuman kompetensi pedagogic, kepribadian, professional, dan social yang harus dimiliki oleh pendidik berikut indicator esensialnya telah memunculkan kesulitan pengembangan lebih lanjut sehingga seakan-akan semua orang yang berstatus “pendidik” harus memiliki kompetensi yang sama. Pada tahapan yang lebih luas, hal ini dapat memangkas geliat ilmiah dan membonsai esensi pedagogi dan penelitian di lapanagan yang relevan.

Daftar Pustaka:
Danim, Sudarwan. (2010). Pedagogi, Andragogi dan Heutagogi. Bandung: Alfabeta

Senin, 19 Maret 2012

Testimoni Kuliah Online Paedagogi tanggal 19 Maret 2012

           Sebelum berangkat ke kampus, rencananya ingin post duluan tapi karena takut telat masuk kuliah psikologi klinis. Jadi pada sore hari setelah kuliah, baru bisa ngeposting sekedar untuk melatih daya ingat…haha..^^

           Pada pagi yangh cerah ini, sebenarnya saya sedikit ngantuk karena semalam beraktivitas seharian full. Untunglah kuliah diadakan secara online, jadi tidak terburu-buru dalam mepersiapkan diri unutk kuliah karena untuk sampai ke kampus dari rumah butuh sekitar 45 – 50 menit. Terima kasih Bu dina..^^

            Pertama ketika masuk ke grup MK Paedagogi 2011/2012, kami disuruh mengabsen. Lalu kami disuruh melihat web berikut http://www.e-dukasi.net/index.php dan bereksplorasi di dalam web tersebut. Tampilan web ini cukup menarik dengan warna yang disukai banyak orang pada umunya, sehingga saya sedikit mencari-cari apa yang bisa dicari. Eh, ternyata situs web ini berisi materi belajar dari kelas 1 SD, SMP, SMA hingga SMK. Dan tidak hanya sampai di situ, ada bank soal dan uji kompetensi diri yang dapat membantu siswa mengukur kemampuan masing-masing. 

            Lalu Bu dina, memberikan instruksi untuk mengaitkan paedagogi dengan apa yang kita pikirkan dengan situs web ini, setelah berpikir sejenak lalu saya menuangkan pendapatku yang berisi : 

“Situs ini, sangat terstruktur dalam penyajian materinya dari mulai materi pokoknya yang menyajikan bahan untuk kelas 1 hingga SMA kejuruan. Tidak hanya sampai di sana, ketika masuk sudah instruksi yang mudah dipahami (menurut saya, bahasanya mudah dimengerti buat anak – anak). Pengetahuan yang didapatkan tidak hanya melalui textbook tetapi banyak pengetahuan populer yang menjadi sorotan bidang ilmu pendidikan. Ditambah dengan adanya modul online dan bank soal yang membantu proses pembelajaran anak, ketika sudah mempelajari materi dapat latihan membuat soal – soal yang ada. Dengan adanya proses yang sedemikian rupa, maka anak-anak dapat belajar juga melalui akses internet rumah belajar online, selain materi yang sudah didapat di sekolah. Jadi, dengan semakin berkembangnya teknologi, pengetahuan yang dapat diperoleh tidak harus diperoleh dari textbook saja. Tetapi dengan banyaknya situs-situs seperti ini sangat menunjang murid-murid yang berkeingintahuan tinggi untuk bereksplorasi di dunia pendidikan. Dan web ini adalah salah satunya. Great one!...^^

Menurut saya, situs web ini berisi informasi yang sangat penting dan praktis serta bersifat edukatif. Dengan tersedianya web ini, siswa mampu bereksplorasi dengan bebas mengenai ilmu pengetahuan yang menjadi (curiosity – nya). Web ini berisikan materi serta bank soal yang membantu dalam memahamkan siswa. Secara tidak langsung web ini dibaut untuk memperkenalkan ‘e-learning’ kepada siswa agar mereka bisa berproses sebagai individu yang mandiri dan bertanggung jawab. Melihat kaitannya dengan prose paedagogis, maka peran guru tidak boleh terlupakan. Meskipun telah ada fasilitas yang mempermudah siswa dalam memahami pelajaran, guru di sisni menjadi pembimbing dan pendidik. Bagaimana guru bisa membantu dalam memahamkan siswanya dengan menggunakan fasilitas yang sudah begitu canggihnya? Jawabannya ada pada guru itu sendiri (seni yang dimilikinya dalam mendidik peserta didiknya). Jadi dengan demikian, seni yang dimiliki oleh guru, baik itu strategi pengajaran, teknik menstimulasi lingkungan sekitar yang adaagar siswa tergerak untuk mencoba mengutarakan pendapatnya, serta cara guru memahamkan siswanya akan menentukan apakah peserta didiknya bisa mandiri dan bertanggung jawab. Dengan memperhatikan hal-hal penting ini, maka situs web ini bisa menjadi salah satu fasilitas pembelajaran yang efektif dan efisien bagi peserta didiknya, cara guru menyajikan materi dan membantu dalam memahamkan materi dengan menarik, bimbingan dan didikan guru akan sangat membantu dalam mengoptimalkan prose belajar siswa ini. Dan web ini sudah dibuat sedemikian rupa dengan pertimbangan bahwa web ini tidak hanya digunakan oleh peserta didik, tetapi juga pendidik. Awal dan akhir akan sempurna bila dalam prosesnya guru dan siswa saling berinteraksi dengan optimal. Demikian yang dapat saya sampaikan. Terima kasih…^^”

Kesan belajar hari ini tidak begitu spektakuler, namun ada hal penting di balik semua ini. Mengapa demikian? Dosen pengampu hanya memberikan instruksi sedikit namun kita (mahasiswa) langsung 1 kelas memberikan pendapatnya masing – masing dimana biasanya ketika kuliah berlangsung di kelas semua pada malu-malu dalam menjawab. Ini juga merupakanssalah satu cara untuk memicu mahasiswa untuk mengekspresikan pemikirannya. Dan dosen pengampu hanya menjadi fasilitator dalam prose belajar pada pagi hari ini. Saya mulai mengerti pola pemikiran seorang guru yang kreatif karena menjadi seorang guru tidak hanya ilmu saja yang diperlukan, namun seni dalam mengajar dan mendidik peserta didiknya itulah yang sangat penting…^^

Minggu, 18 Maret 2012

Paedagogi Teoritis dan Prinsip - prinsip Paedagogi

               Pada Pertemuan pertama dan kedua, sudah dibahas tentang Seni dan Ilmu belajar dalam Paedagogi dan kaitan paedagogi dengan paradigm belajar. Sebenarnya paedagogi tidak hanya pada ilmu dan seni mengajar, melainkan ada hubungannya dengan pembentukan generasi baru , maksudnya, pengaruh pendidikan sebagai system yang beruara pada pengembangan individu / peserta individu. Paedaggi sendiri bermakna ilmu pengajaran / pendidian. Sedangkan paedagogis bermakna sadar terhadap arah tujuan dan ciri dasar dari proses paedagogi.

               Isitlah paedagogis sendiri mengandung arti proses interaksi terus –menerus dan saling berasimilasi antara pengetahuan ilmiah dan pengembangan siswa. Asimilasi pengetahuan oleh siswa berkaitan dengan antusiasme siswa untk mengetahui diverifikasi dalam proses kerja yang intensif dan aktif. Gambaran tentang paedagogis itu mengatakan bahwa pendidikan tidak hanya bergantung pada tindakan guru, tetapi juga pada orang-orang dan faktor lain yang ikut berkontribusi secara aktif, berarti pendidikan itu sendiri mengintegralkan dalam segala aspek, berkaitan dengan multifactor dan multitindakan yang saling terkait secara keseluruhan.

Nah, untuk lebih bisa memahami apa itu proses paedagogi, sebaiknya mari kita lihat prinsip-prinsip yang ada pada proses paedagogis itu sendiri sebenarnya apa saja yang dipertimbangkan. Yuk, kita sama –sama melihat dan memahami secara seksama.

               Prinsip-prinsip proses paedagogis adalah tesis dasar psikopaedagogis, pada arah paedagogis yang menjadi standar dan prosedur tindakan untuk menentukan dasar paedagogis yang paling penting dalam proses pendidikan kepribadian.

Beberapa prinsip-prinsip paedagogis menurut Addine (2001) adalah

  1. Kesatuan karakter ilmiah dan ideologis dari proses paedagogis. Maksudnya, setiap proses paedagogis harus terstruktur berdasarkan temuan yang paling maju di bidang sains kontemporer dan dalam korespodensi total dengan ideologi kita.
  2. Kaitan antara kehidupan dan pekerjaan sebagai kegiatan yang mendidik manusia. Maksudnya, setiap konten yang pembelajar ambil di sekolah haruslah berguna dalam kehidupan sehari-hari, kini dan kelak.
  3. Kombinasi karakter kolektif dan individual pendidikan, serta penghormatan terhadap kepribadian siswa. Pengertiannya, ,jika proses paedagogis terjadi dalam konteks sekelompok orang, maka setiap anggota seharusnya memiliki kekhususan unik yang membedakan dia dari yang lain dan memiliki hak untuk dipertimbangkan dan dihormati juga.
  4. Kesatuan pengajaran, pendidikan dan perkembangan proses. Maksudnya, ketika seseorang menempuh pendidikan dia harus menjalani proses pembelajaran yang baik yang akan membuat dia mencapai keterdidikan, dalam makna terwujudnya pencapaian jaminan pengembangan pribadi.
  5. Domain kognitif dan afektif tidak bisa berada dalam suasana yang kering. Maksudnya, proses paedagogis harus terstruktur berdasarkan kesatuan dan hubungan antara kondisi manusia (kemungkinan mengetahui dunia sekitarnya dan dunia sendiri serta pada saat yang sama perasaan dan tindakan kemungkinan menjadi terpengaruh oleh dunia itu.
  6. Masing-masing subsistem aktivitas, komunikasi, dan kepribadian saling terkait satu sama lain. Maksudnya, aspek kepribadian dibentuk dan dikembangkan atas aktivitas dan melalui proses komunikasi.


Daftar Pustaka:
Danim, Sudarwan. (2010). Pedagogi, Andragogi dan Heutagogi. Bandung: Alfabeta

Minggu, 11 Maret 2012

PARADIGMA BELAJAR

            Setiap strategi guru didasari pada paradigma yang berbeda mengenai cara siswa belajar. asumsi yang mendasarinya adalah bahwa pembelajaran yang lebih akan terjadi ketika guru mulai mendapatkan pemahaman yang prima tentang bagaimana kegiatan belajar terjadi. guru akan menjadi lebih efektif bial dia secara sadar memilih untuk menggunakan strategi mengajar, memperluas pendaharaan strategi, dan ahli dalam menggunakan strategi tersebut.

Ada lima Strategi mengajar yang penting untuk diterapkan, antara lain:
1. Strategi 1: Pelatihan dan pelatihan lanjut, yaitu mengembangkan keterampilan dasar dan lanjutan dengan tujuan yang jelas, melaksanakan pembelajaran dengan langkah-langkah tertentu, dan memperkuat setiap kemajuan. Strategi ini didasari oleh hasil temuan psikologi perilaku.
2. Strategi 2: Ceramah dan menjelaskan, yaitu menyajikan informasi dengan cara yang dapat dipahami, mudah diproses, dan diingat. Strategi ini didasari oleh hasil temuan psikologi kognitif.
3. Strategi 3: Mencari dan menemukan, yaitu pembelajaran keterampilan berpikir, pemecahan masalah, dan kreativitas melalui penyelidikan dan penemuan. Strategi ini didasari oleh hasil temuan tentang proses berpikir dan penelitian psikologis pada penalaran dan kreativitas.
4. Strategi 4: Kelompok dan tim, yaitu berbagi informasi, bekerja secara kooperatif pada pembelajaran proyek, serta mengeksplorasi sikap, pendapat, dan keyakinan melalui proses kelompok. Strategi ini didasari oleh temuan tentang komunikasi kelompok dan tim.
5. Strategi 5: Pengalaman dan refleksi, yaitu mengaktifkan siswa untuk merefleksikan pembelajaran yang terjadi di lingkungan kerja, magang, studi wisata, atau kegiatan di luar ruangan. Strategi ini didasari oleh hasil temuan teori belajar holistik dan teori-teori konseling yang memfasilitasi wawasan dan pemahaman diri.

DAFTAR PUSTAKA :
Danim, Sudarwan. (2010). Paedagogi, Andragogi, dan Heutagogi. Bandung: Alfabeta

SENI Dan ILMU MENGAJAR

        Pada mata kuliah paedagogi ini, bertemu kembali dengan Bu Dina, dosen yang memiliki banyak ide untuk membuat suasana belajar berbeda dengan mata kuliah yang lain. Pertemuan kedua hari ini, awalnya kami disuruh untuk menangkap bola kertas yang dilemparkan lalu dengan spontan menyebutkan alasan memilih mata kuliah ini. Pada awalnya, saya sendiri penasaran apa maksud dari ini semua. Setelah selesai bermain, Bu Dina menyuruh memberikan pendapat tentang permainan kita.

      Menurut saya sendiri, Bu Dina ingin melihat spontanitas yang kita miliki seperti yang dimiliki oleh anak-anak. Lalu karena bola yang ditangkap oleh kita harus diberi jawaban yang sama menandakan kita harus bertanggung jawab (berkomitmen) serta konsistensi terhadap hal yang dihadapkan pada kita.

         Setelah itu kami disuruh membuka portal dan melihat kontrak perkuliahan, lalu kita disuruh membuka web www.editgrid.com yang merupakan web baru bagi saya dalam pembelajaran. Saya sendiri melihat kami semua, selain konsep paedagoginya dapat, yaitu mengikuti instruksi yang diberikan dosen, ada unsur seni dalam hal mengajar yang juga menjadi focus dosen pada pertemuan ini. Namun tak lama kemudian ternyata ada kesalahan dosen tentang jaringan belajar ini, maka dari itu dilanjutkan untuk membuka usu e-learning lalu masuk ke fakultas psikologi => departemen pendidikan => paedagogi 2012. Setelah masuk kami disuruh untk encourse mata kuliah ini agar bisa chatting.

        Fasilitas yang dipersiapkan kepada kami selain google talk yang sudah kami gunakan semester lalu. Sekarang kami menggunakan jasa usu e-learning untuk berkomunikasi. Bila dosen sendiri tidak berjiwa seni, perkuliahan yang akan dijalani selama 1 semester ini akan terasa biasa-biasa saja. Dengan menggunakan teknologi yang ada, gmail, g-talk, editgrid, blog, yang sudah digunakan oleh banyak orang dalam berkomunikasi dan belajar. Pembelajaran dengan menggunakan jejaring yang ada merupakan salah satu pengaplikasian psikologi pendidikan. Paedagogi yang saya dapatkan dalam pertemuan ke-2 ini, saya seperti kembali ke masa SD yang masih dibimbing untuk mengerjakan sesuatu.

          Metode pembelajaran yang diterapkan dalam mata kuliah paedagogi ini merupakan sesuatu yang baru. Dan tidak ada salahnya mencoba menempuh mata kuliah ini sekaligus mendapatkan pengalaman dalam hal belajar. Konsep Micro teaching yang menjadi muridnya adalah mahasiswa yang berperan seperti anak-anak seperti yang diinginkan oleh teacher. Berhubung ini mata kuliah yang sebenarnya belajar tentang anak-anak, tetapi dibuat konsep yang demikian. Saya penasaran apa yang akan kita lalui dan alami selama perkuliahan pada semester kali ini. Sekian apa yang bisa saya sampaikan. Salam psikologi.