Senin, 11 April 2011

What is Attention Deficit Hyperactivity Disorder? Dan apa karakteristik anak giftedness serta bagaimana cara mendidik anak giftedness?

Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD adalah ketidakmampuan anak yang cirri-cirinya antara lain: Kurang perhatian ; Hiperaktif; dan Impulsif. Anak yang kurang perhatian (inattentive) sulit berkonsentrasi pada satu hal dan mungkin cepat bosan mengerjakan tugas. Anak hiperaktif menunjukan level aktivitas fisik yang tinggi, hampir selalu bergerak. Anak impulsive sulit mengendalikan reaksinya dan gampang bertindak tanpa pikir panjang. Anak yang menunjukkan gejala ADHD bisa didiagnosa sebagai :
1. ADHD dengan kecenderungan lebih pada kurang perhatian
2. ADHD dengan kecenderungan lebih pada hiperaktif/impulsif
3. ADHD dengan kecenderungan baik itu kurang perhatian maupun hiperaktif/impulsive
Anak berbakat punya kecerdasan di atas rata-rata (biasanya IQ di atas 130) dan memiliki bakat unggul di beberapa bidang, seperti seni, music, atau matematika. Menurut Ellen Winner (1996), seorang ahli di kreativitas dan anak berbakat, mendeskripsikan 3 kriteria yang menjadi ciri anak berbakat:
1. Dewasa lebih dini (precocity). Anak berbakat => anak yang dewasa sebelum waktunya apabila diberi kesempatan untuk menggunakan bakat atau talenta mereka. Mereka mulai menguasai suatu bidang lebih awal ketimbang teman-temannya yang tidak berbakat.
2. Belajar menuruti kemauan mereka sendiri. Anak berbakat belajar secara berbeda dengan anak lain yang tak berbakat. Mereka tidak membutuhkan banyak dukungan atau scaffolding dari orang dewasa. Mereka juga sering membuat penemuan dan memecahkan masalah sendiri dengan cara yang unik di bidang yang memang menjadi bakat mereka.
3. Semangat untuk menguasai. Anak berbakat tertarik untuk memahami bidang yang menjadi bakat mereka. Mereka memperlihatkan minat besar dan obsesif dan kemampuan focus yang kuat. Mereka tidak perlu didorong oleh orang orang tuanya. Mereka mempunyai motivasi internal yang kuat.
Anak berbakat tidak terasa tertantang dapat mengganggu, tidak naik kelas, dan kehilangan semangat untuk berprestasi. Terkadang anak-anak ini suka bolos, pasif, dan apatis terhadap sekolah. Empat opsi program untuk anak berbakat adalah:
- Kelas khusus => ini adalah cara yang lazim untuk mendidik anak berbakat. Kelas khusus selama masa sekolah regular dinamakan program “pull-out”. Beberapa kelas khusus diselenggarakan setelah sekolah regler atau di masa liburan.
- Akselerasi dan pengayaan di kelas regular.
- Program mentor dan pelatihan. Beberapa pakar percaya ini adalah cara penting yang jarang dipakai untuk memotivasi, menantang, dan mendidik anak berbakat secara efektif.
- Kerja/studi atau program pelayanan masyarakat.

Daftar Pusaka :
SANTROCK, JOHN.W. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua, Jakarta : Kencana ,2010

Sukadji,S. (2000). Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah.Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar