Senin, 23 April 2012

Testimoni Tentang kesan Perkuliahan tanggal 23 April 2012

      Hari ini seperti yang sudah diberitahukan dosen pengampu melalui FB Grup, Remedial UTS. Di fakultas psikologi sebenarnya tidak istilahnya remedial. Namun hari ini akan dilaksanakan Remedial Paedagogi. Mungkin remedial ini diadakan karena masih ada teman- teman yang belum sempat menjawab semua pertanyaan UTS. Tidak sempatnya menjawab mungkin karena beberapa hal seperti tidak mengerti soal ujian, koneksi yang lambat, lemot, dan lain sebagainya. Awalnya saya berpikir ini hanya untuk yang belum sempat menjawab, ternyata untuk semua mahasiswa yang mengikuti UTS Paedagogi. Untuk menjawab permasalahan mahasiswa dalam menjawab soal secara online karena tidak boleh bertanya saat ujian, maka dosen pengampu memilih untuk hadir pada pagi hari ini. Pada saat masuk, interaksi yang terjadi di antara dosen dengan kami, kurang terjadi mungkin karena tidak mengerti apa yang ditanyakan atau lagi merangkai kata-kata untuk menjawab. Baru mulai beberapa menit, dosen pengampu sudah memperingatkan, “Sekali lagi tak ada respon, saya akan keluar dari ruangan ini.” Ternyata benar-benar terjadi, setelah beberapa menit berlangsung dosen pengampu langsung keluar ruangan.

      Saya merasa bahwa dari awal kami semua mungkin kurang siap menghadapi perkuliahan hari ini. Tetapi kami harusnya bertanggung jawab atas diri sendiri sebagai mahasiswa. “Dengan tidak adanya dosen pengampu sebenarnya, kami semua bisa menguasai bahan materi yang lumayan sedikit ini.” Kata dosen pengampu sendiri. Dengan keluarnya dosen pengampu barulah bisa menyadarkan semuanya. Melihat interaksi yang terjadi hanya 1 arah yang harusnya 2 arah dalam proses belajar mengajar, memang benar semuanya belum siap menghadapi perkuliahan pagi ini. Pagi ini sebenarnya bisa menjadi kesempatan kita semua untuk bertanya kepada dosen pengampu tentang apa makna dari pertanyaan soal UTS kemarin, tetapi kurang bisa memanfaatkannya.

    Bila dikaitkan dengan teori paedagogi mengenai Seni dalam Ilmu Mengajar, dalam hal ini dosen pengampu telah menganggap kami sudah dewasa, harusnya bisa bertanggung jawab dalam dirinya sendiri. Namun ini mata kuliah paedagogi, dosen pengampu berusaha menerapkan prinsip paedagogi, yaitu membangun keaktifan belajar dengan memfasilitasi peluang belajar bagi kami di pagi hari ini. Walaupun proses pembelajaran berpusat pada siswa, pendidik tetap berperan sebagai pembimbing. Dosen pengampu berusaha menggunakan waktu ini untuk memfasilitasi peluang belajar bagi kami dan membangun keaktifan belajar sehubungan pada saat UTS tidak boleh bertanya, maka dipakailah waktu ini untuk bertanya pada dosen pengampu sebagai pembimbing. Dosen pengampu berusaha menciptakan interaksi yang terjadi 2 arah seperti yang ada dalam paedagogi, yaitu siswa yang baik mampu mengambil manfaat besar dari peran guru. Siswa aktif dalam proses belajar sebagaimana dengan arahan yang diberikan dosen pengampu. Di balik semua itu, dosen pengampu juga berusaha memahamkan kami dan membuat kami berpikir tentang soal nomor 2 di UTS yang diberikan itu sama kepada semua mahasiswa. Soal yang dikeluarkan sama, tetapi sebenarnya jawabannya itu bervariasi. Itu karena dosen pengampu ingin mengetahui pemahaman kami semua sebenarnya sudah sampai sejauh mana setelah mengikuti mata kuliah ini dikaitkan dengan teori dan sertakan argument kita. Dosen pengampu ingin kita lebih aktif baik dalam hal berpikir walaupun menalar. Tujuan pagi hari ini sebenarnya, dosen pengampu berusaha membuka kesempatan bagi kami untuk berproses dengan menyediakan peluang dan lingkungan yang dapat membangun keaktifan belajar. Mungkin karena pagi ini semuanya kurang siap menghadapi mata kuliah sehingga proses pembelajaran menjadi sedikit kurang adanya interaksi antara dosen pengampu dengan mahasiswanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar